Di sisi lain, dia menyayangkan belum adanya moda transportasi yang terhubung ke TOD Tegalluar, yang berjarak dekat dari rumahnya.
"Enggak ada angkot ke sini, paling ada ojek (pangkalan)," bebernya.
Rendi berharap pemerintah segera memperbaiki hal tersebut. Mulai dari akses jalan hingga adanya moda transportasi juga.
Baca juga: Tak Ada Akses Jalan, Operasional Stasiun Kereta Cepat di Karawang Berpotensi Molor 6 Bulan
Sementara Rusmana Hidayat (38), warga Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung mengeluhkan akses jalan yang masih rusak di beberapa titik menuju TOD Tegalluar.
Rusmana memuji cepatnya pembangunan Kereta Cepat hingga TOD Tegalluar. Namun hal itu belum diimbangi dengan akses jalan calo penumpang nantinya.
"Yang parah itu yang nembus ke Stasiun Cimekar, sempit dan berlubang. Memang itu bukan jalur utama, tapi sering dipakai buat motong jalan, kan deket banget dengan Tegalluar," ujar dia.
Ia juga mempermasalahkan kondisi transportasi yang belum terintegritas. Menurutnya, perlu disegerakan agar kelak saat Kereta Cepat sudah rampung tidak terjadi perdebatan.
"Kalau pake ojek online di sini, pasti nantinya ada masalah. Kemarin yang nganter ke Stasiun Cimekar juga viral dihadang ojek pangkalan. Kemudian enggak ada angkot. Kalau di jalur tol tergolong aman, rencananya juga kan bakal dibuatkan exit tol yang langsung ke TOD Tegalluar. Tapi ini yang di jalur umum, tolong dipikirkan," beber dia.
Hal serupa dikeluhkan Firman Rahmansyah (43) warga Desa Tegalluar yang kediamannya tak jauh dari TOD Tegalluar. Ia mengatakan, masih belum melihat adanya perbaikan jalan yang signifikan menuju TOD Tegalluar.
Meski saat ini ada beberapa ruas jalan yang tengah dalam proses betonisasi. Namun, tidak secara menyeluruh.
"Kan sekarang, yang di beton itu yang titiknya menuju TOD Tegalluar. Itu yang nyambung ke jembatan langsung ke lokasi, kalau jalan alternatif lain belum," kata Firman.
Baca juga: Soal Akses Jalan ke Stasiun Kereta Cepat, Ridwan Kamil: Sedang Dikerjakan
Firman juga mengeluhkan ruas jalan yang sempit dan rusak. Ia mengatakan, padahal saat ini wilayah TOD Tegalluar sudah ramai di kunjungi.
"Wah sekarang mah banyak yang berdatangan ke sini, bukan hanya ingin melihat Kereta Cepat, ada juga yang mau ke GBLA olahraga atau waktu Persib Bandung main, belum lagi Masjid Al-Jabbar juga," ungkapnya.
Ia membayangkan jika Kereta Cepat sudah beroperasi dan TOD Tegalluar sudah berfungsi, wilayah tersebut akan semakin banyak yang mengunjungi.
Menurutnya, pemerintah perlu segera mengatur akses transportasi, serta perbaikan jalan disekitaran TOD Tegalluar.
"Enggak kebayang, bisa jadi macet juga apalagi tiga tempat tadi diprediksi bakal jadi tempat yang ramai, kemungkinan macet, ya perlu diatur juga segala rupanya," kata Firman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.