Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debit Air Irigasi Leuwikuya Turun, Ribuan Sawah di Kabupaten Bandung Terancam Kekeringan

Kompas.com - 11/08/2023, 16:28 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Lebih dari 1.000 petak sawah di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terancam kekeringan.

Sawah yang dialiri air dari irigasi Leuwikuya itu mengalami penurunan debit air lantaran musim panas yang dipengaruhi panas El Nino

Ketua Gabungan Petani Pemakai Pemerhati Air (GP3A) Mitra Cai Banyuhurip Daerah Irigasi (DI) Leuwikuya Kabupaten Bandung, Amat Rohimat mengatakan saat ini debit air di Sungai Ciwidey hanya tersisa seperempat dari kondisi normal.

Baca juga: Dampak El Nino, 949 Hektar Sawah di Banten Mengalami Kekeringan

Akibatnya, tidak semua areal pesawahan yang biasa mendapatkan suplai air dari irigasi Leuwikuya Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Ciwidey itu.

"Air sudah mulai surut dan air hanya sampai Desa Cibodas saja, itu pun sebagian saja,  sebagiannya lagi masih bisa dialiri air pada malam hari bergiliran. Baru kemarin debit air di Sungai Ciwidey naik lagi karena ada hujan dua hari, tapi kalau enggak ada lagi hujan dari atas (Ciwidey) bisa semakin para kekeringannya," kata Amat saat dihubungi, Jumat (11/8/2023).

Beruntung, kata dia, sebagian sawah disepanjang aliran irigasi Leuwikuya sudah melewati musim penen dan sebagian lagi masih belum. Sehingga, tidak membutuhkan banyak air.

Akan tetapi, kondisi itu tetap saja membuat para petani khawatir. Pasalnya, selain untuk pesawahan, aliran irigasi Leuwikuya juga manfaatkan oleh masyarakat untuk mengairi kolam dan juga kebutuhan lainnya.

Baca juga: Tujuh Desa di Sikka NTT Dilanda Kekeringan

Amat menyebut, jika kemarau terus memanjang, sebanyak 1.175 hektar sawah yang berada di Kecamatan Kutawaringin dan sebagian di Kabupaten Bandung Barat terancam kekeringan.

"Kalau sampai September terus kemarau enggak ada hujan, bisa repot juga. Pertanian disepanjang irigasi ini bisa gagal tanam, karena memang kami sangat mengandalkan pasokan air dari irigasi itu," beber dia.

 

Belum lagi, aliran irigasi sepanjang 22 kilometer itu kondisinya cukup memprihatinkan. Ia menyebut, aliran irigasi Leuwikuya banyak mengalami kebocoran.

Sedimentasi dengan ketebalan 1-2 meter juga semakin memperparah keadaan.

Baca juga: Bima Siaga Kekeringan, BPBD Mulai Distribusi Air Bersih

Amat menambahkan, aliran irigasi yang dibangun pada 1918 sudah empat tahun belum mengalami renovasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. 

"Karena sedimentasi air yang ada malah meluap. Kemudian sebagian lagi bocor dan longsor, jadi yang jangkauan air dari hari ke hari semakin berkurang. Inilah yang menjadi permasalahan kami para petani pemakai air di irigasi Leuwikuya" pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Bandung
Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Bandung
Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com