"Tidak merasa keberatan karena ini festival setahun sekali. Karena kan saya enggak tahu bisa jadi warga saya di sini ada yang nyampah di daerah lain," ujarnya.
Baca juga: Heboh Polisi dan Tahanan Polres Belawan Konser di Sel Saat HUT Ke-78 RI
Sementara itu, Ade (54) warga Desa Cikuya mengatakan, warga yang ikut karnaval kerap mengalami kerusakan pada roda gerobak.
"Tiap tahun seperti itu, karena susah rodanya rusak. Gampang (didorong) itu kan kalau rodanya masih baik," jelasnya.
Ade mengatakan, tidak semua titik di Cicalengka mendapatkan sampah usai karnaval. Kebanyakan sampah ditinggalkan di jalan kecil atau titik kemacetan.
Ade pun mengaku tak merasa keberatan dengan hal tersebut. Pasalnya kayu-kayu yang dibuang bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lain.
"Ini kan pesta rakyat, jadi saya pribadi enggak merasa keberatan Kayunya bisa dimanfaatkan lagi. Ya, meskipun lumayan lama ini bebersih nya juga, sisa sampah nya ya kami buang saja," bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.