Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Rencana Pembangunan Kawasan Mandiri dan Patung Raksasa Sukarno di KBB Senilai Rp 10 Triliun

Kompas.com - 20/08/2023, 15:55 WIB
Rachmawati

Editor

Adapun lokasi patung itu persis di lahan yang semula akan dijadikan Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang batal karena dipindahkan ke Stasiun Padalarang.

"Awalnya patung itu akan berdiri tapi jadi duduk karena terlalu tinggi jadi bisa mengganggu lintasan penerbangan dan menelan biaya lebih besar," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung Barat, Maman Sulaeman.

Mengapa diprotes warganet?

Di media sosial pembangunan patung Sukarno raksasa ini menuai polemik.

Sejumlah warganet ada yang menyebut proyek tersebut tidak ada urgensinya.

Seperti yang ditulis mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di akun twitternya @lukmansaifuddin, "Sebagai pengagum Bung Karno dan dengan segala dan sebesar-besarnya takzim saya kepada beliau, saya mempertanyakan urgensi pembangunan patung beliau dengan biaya sebesar itu."

Kemudian ada juga akun @RidhoBudiman16 yang berkata, "Serius tanya, apakah manfaat patung ini untuk rakyat dan masyarakat Bandung?"

Baca juga: Megawati Resmikan Jalan dan Patung Soekarno di Masohi, Maluku Tengah

Ada juga akun @Stevanliu yang mencuit, "Kita hormat dengan pendiri RI tetapi jangan semua dibangun patung, lebih baik uang segitu untuk program kesejahteraan atau pembangunan transportasi publik."

Kalau hanya patung, apa menariknya?

Pakar tata kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Denny Zulkaidi, juga mempertanyakan urgensi pembangunan patung raksasa Sukarno.

Menurut dia untuk menjadi Kota Mandiri maka hal pertama yang harus diperhatikan adalah keberadaan lapangan pekerjaan agar menghidupkan kawasan tersebut. Setelah itu, baru membangun perumahan.

"Kalau patung makan biaya, apa manfaatnya? Untuk selfie aja? Saya tidak menganggap patung akan jadi daya tarik utama," jelas Denny Zulkaidi kepada BBC News Indonesia, Jumat (18/08).

"Kalau patung itu salah satu daya tarik mungkin bisa dipertimbangkan. Tapi kalau satu-satunya apa ya orang mau datang? Paling lihat-lihat aja selesai, tidak akan lama menghabiskan waktu di sana."

Sepengetahuannya lokasi bekas perkebunan teh tersebut tadinya bakal dibangun kampus ITB namun batal lantaran tak ada kesepakatan.

Baca juga: Berkunjung ke Kampung Peneleh Surabaya Tempat Kelahiran Presiden Soekarno

Kemudian akan menjadi lokasi TOD Kereta Cepat Jakarta-Bandung, tetapi lagi-lagi batal.

Baginya investor dan Pemkab Bandung Barat harus mencari gagasan baru yang tidak hanya menjual patung raksasa Sukarno untuk menjadi daya tarik Kota Walini Raya.

Semisal membangun universitas, lembaga penelitian, atau hotel.

"Kalau ada itu mungkin akan hidup daripada dibuat patung setinggi itu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Ciater Subang Jadi 11 Orang

Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Ciater Subang Jadi 11 Orang

Bandung
6 Ambulans dari Bandung Barat Diterjunkan Bantu Evakuasi Kecelakaan Bus di Ciater Subang

6 Ambulans dari Bandung Barat Diterjunkan Bantu Evakuasi Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Bandung
Kecelakaan di Subang, Bus Rombongan SMK Depok Tabrak Sejumlah Kendaraan

Kecelakaan di Subang, Bus Rombongan SMK Depok Tabrak Sejumlah Kendaraan

Bandung
Kecelakaan Bus di Ciater, RSUD Subang: 9 Orang Tewas, 20 Luka

Kecelakaan Bus di Ciater, RSUD Subang: 9 Orang Tewas, 20 Luka

Bandung
Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Subang Bertambah Jadi 9 Orang

Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Subang Bertambah Jadi 9 Orang

Bandung
Bus Kecelakaan di Subang Dinaiki Siswa SMK Lingga Kencana Depok, 4 Orang Tewas

Bus Kecelakaan di Subang Dinaiki Siswa SMK Lingga Kencana Depok, 4 Orang Tewas

Bandung
Kecelakaan Maut di Ciater Subang, 4 Orang Tewas di TKP

Kecelakaan Maut di Ciater Subang, 4 Orang Tewas di TKP

Bandung
Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang, Sejumlah Korban Tergeletak di Jalan

Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang, Sejumlah Korban Tergeletak di Jalan

Bandung
Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian

Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian

Bandung
2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Partai Nasdem Tak Terima Pendaftaran Calon Walkot Bandung Selain Kader

Partai Nasdem Tak Terima Pendaftaran Calon Walkot Bandung Selain Kader

Bandung
Omzet Batik Chanting Khas Lebak Kembali Normal, Rp 250 Juta Per Bulan

Omzet Batik Chanting Khas Lebak Kembali Normal, Rp 250 Juta Per Bulan

Bandung
Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Bandung
Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com