Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Dipolisikan Keluarga Bayi yang Tertukar, RS Sentosa Berharap Bisa Diselesaikan Kekeluargaan

Kompas.com - 27/08/2023, 14:26 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit (RS) Sentosa di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, angkat bicara soal rencana laporan ke polisi oleh keluarga dua yang tertukar. RS Sentosa rencananya akan dilaporkan ke polisi karena dinilai lalai dan menyebabkan dua bayi milik pasien tertukar selama setahun.

Juru Bicara RS Sentosa Gregg Djako mengatakan, rumah sakit menghormati keinginan dua keluarga dari bayi tertukar untuk melaporkan secara pidana ke kepolisian.

"Ya jadi yang pasti kita juga mengapresiasi kepolisian, pokok persoalan ini adalah dua bayi laki-laki yang tertukar dan kemudian sudah dapat diselesaikan dengan baik. Kalau terkait dengan rencana buat laporan (dipolisikan) itu semangat RS dari awal membuka kasus ini sejelas-jelasnya agar tidak merugikan semua pihak," ujar Gregg saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Baca juga: RS Sentosa Minta Maaf soal Bayi Tertukar, Kuasa Hukum Tetap Akan Lapor Polisi

Dari awal, kata Gregg, pihak RS juga sudah secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada Ibu Siti (37) dan Ibu DP alias Dian (33) saat mediasi atau diumumkannya hasil tes DNA di Mapolres Bogor, Cibinong, Jumat (25/8/2023) malam. Hasil tes DNA terhadap dua bayi laki-laki dinyatakan tertukar dari orangtua biologisnya atau ibu kandung asli.

Permintaan maaf dilakukan langsung oleh Direktur Utama (Dirut) RS Sentosa, kemudian bagian manajer penunjang medis.

Pihak rumah sakit maupun tenaga kesehatan pun bertanggung jawab atas kelalaian yang dilakukan perawat dan bidan. Sebanyak 15 tenaga kesehatan rumah sakit langsung disanksi. Lima di antaranya dinonaktifkan.

Menurutnya, peristiwa dua bayi laki-laki tertukar itu terjadi di luar daripada kemampuan pihak rumah sakit. Tidak ada niat untuk menukar bayinya Ibu Siti dengan bayinya Ibu Dian.

"Terkait dengan kelalaian, RS sudah secara terbuka menyampaikan permintaan maaf. Supaya ini kemudian melangkah ke depan. Tidak ada niat sedikitpun dari orang atau pegawai atau RS sekalipun untuk membuat peristiwa ini (bayi tertukar) terjadi," ungkapnya.

"Kami tidak mau peristiwa ini terjadi, di luar kemampuan RS juga. Mana ada rumah sakit mau peristiwa ini terjadi," sambungnya.

Kini, pihak rumah sakit sedang berupaya mendekati kedua keluarga bayi tersebut untuk mengedepankan penyelesaian secara kekeluargaan. Selama ini, kata dia, pihak RS selalu kooperatif membuka diri dan membantu menyelesaikan kasus tersebut sejak awal.

"Kita lah yang membuka kasus ini, mengirim pegawai yang diduga terlibat di dalam peristiwa, kan itu kita yang proaktif. Karena memang tidak ada yang pernah ditutup-tutupi. Kita selalu terbuka supaya peristiwa ini bisa diselesaikan, kalau terjadi kekeliruan, kesalahan, ya udah diperbaiki," bebernya.

Baca juga: 2 Bayi Laki-laki Tertukar Jadi Anak Angkat Polres Bogor

Sebagai staf legal RS Sentosa Bogor, dia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah terlalu banyak menerima konsekuensi berupa sanksi sosial.

Ia berharap proses penyelesaian kasus ini berakhir damai bagi semua pihak dengan mengedepankan kekeluargaan.

"Jadi harapan kita memang restorative justice supaya mengedepankan penyelesaian secara kekeluargaan menjadi pilihan utama. Kita sangat berharap itu," jelasnya.

Sebelumnya, kedua keluarga Ibu D alias Dian (33) dan Ibu Siti Maulia (37), korban bayi tertukar bakal melaporkan rumah sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, secara pidana ke polisi.

Sebab, kuasa hukum dari keluarga menilai bahwa klien mereka telah menjadi korban kelalaian hingga menyebabkan bayi tertukar selama satu tahun.

"Langkah hukum kedepannya pasti kami akan ambil, antara kami dari kuasa para korban untuk melakukan upaya hukum terhadap RS Sentosa. Kami akan buatkan laporan ke polisi karena sudah jelas kami melihat ada unsur pidananya dalam kasus ini," ujar Rusdy Ridho, kuasa hukum dari Siti Maulia di Mapolres Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com