Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kebakaran TPA Sarimukti, Sampah di TPS Kabupaten Bandung Menggunung

Kompas.com - 28/08/2023, 17:06 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Akibat kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Citaliktik, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggunung.

Pantauan di lapangan, gunungan sampah mencapai 9 meter dengan panjang 25 meter.

Sampah yang bertumpuk dan menggunung itu, merupakan sampah yang dibuang langsung oleh warga sekitar dan sampah-sampah yang gagal dibuang ke TPA Sarimukti.

Baca juga: TPA Sarimukti Perlahan Membaik, 60 Persen Api Berhasil Dipadamkan

Insan, salah seorang petugas kemanan di TPS Citaliktik mengatakan, sudah satu pekan armada pengangkut sampah tidak beroperasi dan hanya terparkir di TPS Citaliktik.

"Sampah ini juga udah seminggu enggak bisa diangkut ke TPA Sarimukti, akibat musibah kebakaran," katanya ditemui di lokasi, Senin (28/8/2023).

Baca juga: Terbakarnya TPA Sarimukti dan Nestapa Ratusan Warga Alami ISPA

Akibat kebakaran tersebut, hampir semua armada pengangkut sampah memutuskan untuk kembali ke TPS Citaliktik.

"Karena kondisi tidak memungkinkan, jadi banyak armada yang sudah sampai TPA tapi kembali lagi," ujar dia.

Insan menambahkan, Kabupaten Bandung memiliki 100 unit armada pengangkut sampah yang saat ini terbagi di beberapa titik.

Armada pengangkut sampah yang terparkir di TPS Citaliktik berjumlah 50 unit.

"Sekarang gini saja terparkir, para petugasnya juga paling datang pagi untuk memanaskan saja. Kalau total armada ada 100 unit, di sini terparkir sekitar 50 unit, 20 unit di TPS yang di Jelekong, Baleendah, dan sisanya standby di TPA Sarimukti," tutur dia.

Pemandangan gunungan sampah tersebut, pertama kalinya terjadi di TPS Citaliktik.

Muhamad Sobirin (34), salah seorang warga Soreang mengaku kaget dengan gunungan sampah di TPS Citaliktik. Pasalnya, gunungan tersebut terlihat dari beberapa titik. 

"Baru lihat kaya gitu, di Jalan Bhayangkara juga kelihatan, biasanya enggak kaya gitu," kata dia.

Tak hanya itu, ia juga terganggu dengan aroma yang dihasilkan dari gunung sampah tersebut.

"Yak kalau ditanya bau mah, ya bau, keganggu ya keganggu," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com