Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Sarimukti Perlahan Membaik, 60 Persen Api Berhasil Dipadamkan

Kompas.com - 28/08/2023, 16:10 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kebakaran gunungan sampah di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mulai reda.

Terhitung, kebakaran di TPA Sarimukti sudah berlangsung satu pekan lebih. Selama itu, api membakar semua zona pembuangan sampah seluas 16,5 hektar.

Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto, mengatakan, api yang semula sulit dijinakkan, kini mulai padam perlahan. Sedikitnya, petugas gabungan sudah memadamkan 60 persen api dari total lahan terbakar.

Baca juga: Terbakarnya TPA Sarimukti dan Nestapa Ratusan Warga Alami ISPA

"Alhamdulillah kondisi di TPA Sarimukti, sampai hari ini penanganan kebakaran sudah teratasi sekitar 60 persen," ungkap Riswanto saat ditemui di TPA Sarimukti, Senin (28/8/2023).

Meski demikian, asap tebal dari kebakaran TPA Sarimukti masih membubung tinggi di kawasan tersebut.

Asap tersebut terbawa angin dan melanda permukiman warga di 3 desa di Kecamatan Cipatat. Yakni Desa Sarimukti, Rajamandala Kulon, dan Mandalasari.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Beberapa Titik Api di TPA Sarimukti Sudah Padam

 

Akibatnya, ratusan warga mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sampai gangguan sesak napas serius hingga harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

"Tinggal ini dampak dari kebakarannya itu asap. Makanya terus kita lakukan pemadaman dan pendinginan biar asapnya bisa teratasi. Cuma memang masalahnya, titik api hanya terlihat di malam hari," sebut Riswanto.

Riswanto menjelaskan, pemadaman api kebakaran di TPA Sarimukti sudah berlangsung sejak titik api pertama muncul di zona 4 pada Sabtu (19/8/2023) malam.

Saat itu juga, api sudah berhasil padam dengan cukup satu armada pemadam kebakaran Unit Cikalongwetan.

Namun, titik api kembali muncul pada Minggu (20/8/2023) pagi di zona yang sama. Alat berat pun dikerahkan untuk memutus rambatan api ke zona 3, tetapi alat berat ekskavator justru hangus dilahap api.

Api semakin mengamuk hingga menjalar ke zona 3. Dari hari ke hari kebakaran semakin membesar masuk ke zona 2 dan hampir memakan seluruh zona 1. Terhitung luasan lahan sampah yang terbakar dari semua zona seluas 16,5 hektar.

Pemadaman mulai mereda setelah helikopter water bombing diterjunkan BNPB untuk membantu proses pemadaman di titik api yang tak terjangkau armada pemadam.

Pemadaman itu masih terus berlangsung hingga api dan asap sudah padam dan dikendalikan.

"Kalau pemadaman, informasi dari pemadam kebakaran itu akan sampai kondisi normal. Hari ini fokus pemadamannya di zona 3 dan zona 4," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com