BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk penanganan kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Sekretaris Daerah Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, kebakaran yang berlansung berhari-hari itu sudah ditetapkan berstatus tanggap darurat bencana sejak 22 Agustus sampai 11 September 2023.
Dengan ditetapkannya status darurat bencana, Pemkab Bandung Barat menurunkan dana bantuan tak terduga (BTT) sebesar Rp3 miliar untuk penanggulangan bencana kebakaran TPA Sarimukti.
"Jumlah anggaran sementara ini ada di angka kurang lebih Rp3 miliar. Anggaran itu untuk di BPBD, di Dinsos, Damkar, dan Dinas Kesehatan," ungkap Ade saat dihubungi, Rabu (30/8/2023).
Baca juga: Imbas Kebakaran TPA Sarimukti, Lahan Parkir Pasar Sayati Jadi Tempat Sampah
Anggaran sebesar itu, akan dialokasikan untuk penyiapan logistik di lokasi kebakaran seperti pengadaan dapur umum oleh Dinas Sosial, operasional pemadam kebakaran, dan biaya kesehatan bagi warga terdampak asap kebakaran.
Dengan anggaran sebesar itu, Ade menjamin stok logistik pangan untuk disiapkan setiap harinya di dapur umum bisa menyuplai makanan berat bagi masyarakat terdampak dan petugas gabungan yang berjibaku memadamkan api.
"Hampir setiap hari kita menyiapkan 500 paket makan. Bukan hanya untuk teman-teman pemadam, tapi kita juga kasihkan untuk warga terdampak. Kita pastikan stok aman karena teman-teman di Dinsos sudah menghitung itu. Mudah-mudahan tidak ada kendala," kata Ade.
Ade menyampaikan, selain menyiapkan dapur umum, Pemkab Bandung Barat juga mengerahkan Dinas Kesehatan untuk membuka Posko Kesehatan khusus bagi warga terdampak asap kebakaran.
Baca juga: Luhut Sebut Kebakaran TPA Sarimukti Mirip Kebakaran Gambut, Sulit Padam
Di posko itu disiapkan dokter umum dan tabung oksigen untuk penanggulangan pertama bagi warga terdampak yang mengeluhkan gejala gangguan pernapasan maupun keluhan kesehatan lainnya.
"Selama bisa berobat jalan kita layani berobat jalan, kalau yang memerlukan perawatan lebih kita akan rujuk dan bawa ke rumah sakit. Sampai sekarang kurang lebih sudah 5 orang yang dirawat di RSUD Cikalongwetan," tutur Ade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.