Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung Raya Darurat Sampah, TPS Liar Mulai Bermunculan

Kompas.com - 30/08/2023, 18:17 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Usai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Bandung Raya darurat sampah, beberapa titik di wilayah Kabupaten Bandung bermunculan tempat pembuangan sampah (TPS) liar.

Pantauan di lapangan, Jalan Raya Kopo Sayati, dekat Pasar Tradisional Sayati, terdapat gundukan sampah yang berada tepat di pinggir jalan protokol.

Tumpukan sampah tersebut menjulang hampir 1,5 meter dan memanjang hampir 5 meter.

Sampah tersebut menghabiskan bahu jalan, meski tersusun rapi dan menumpuk serta dimasukan ke dalam karung.

Namun, tetap saja bau busuk menyengat menganggu para pengendara lalu lintas.

Baca juga: Camat di Bandung Diminta Cari Lahan untuk Kubur Sampah yang Menumpuk

Masih di wilayah Jalan Raya Kopo, tepatnya yang mengarah ke Ibu Kota Kabupaten Bandung, Soreang, TPS liar menghiasi bahu jalan.

Berbeda dengan tumpakan sampah yang berada di dekat Pasar Sayati. Tumpukan sampah tersebut tampak tidak beraturan.

Sampah-sampah yang hanya dibungkus menggunakan plastik berceceran dan memanjang. Tumpukan sampah itu memanjang hampir sekitar 7 meter.

Tidak hanya bau busuk saja yang dikeluarkan dari tumpukan sampah itu. Sampah-sampah tersebut juga mengeluarkan air dan membuat lalat hijau berkerumun.

Sejumlah pengguna jalan terlihat menutup hidung saat melintasi tumpukan sampah tersebut.

Baca juga: Tak Ada Darurat Sampah Bagi Warga RW 12 Maleer Bandung

Pemandangan serupa juga terlihat di Soreang, tepatnya di Jalan Raya Gading Tutuka. Jalan yang biasanya padat oleh pedagang, kini tampak berbeda lantaran ada TPS liar.

Tumpukan sampah yang berada di Jalan Gading Tutuka tersebut, dibiarkan tidak beraturan. Sebagian besar sampah tersebut berceceran dan berhamburan ke jalan raya.

Kondisi serupa juga, terlihat di Jalan Raya Gandasoli, TPS liar berceceran hampir di beberapa titik. Meski tak terlalu menumpuk dan memanjang seperti di lokasi yang lain.

 

TPS liar tersebut menyebar di beberapa titik di wilayah Gandasoli. Sampah yang hanya dibungkus plastik tersebut dibiarkan dan masih belum diangkut.

Marda (29) warga Kecamatan Margahayu mengatakan memang pengangkutan sampah sedikit terhambat beberapa hari terakhir.

Ia menyebut, sampah yang menumpuk dekat Pasar Sayati merupakan sampah warga setempat yang kebingungan untuk membuang sampah.

"Betul, itu sampah warga, tapi kita rapikan dulu masukin karung terus ditumpuk," ujarnya ditemui pada Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Pelaku Pembuang Bayi di Tumpukan Sampah Ditangkap Polisi, Seorang ART di Kupang

Marda menjelaskan, warga tak memiliki tempat untuk membuang sampah. Akhirnya bahu jalan tersebut terpaksa menjadi TPS liar.

"Ya gimana lagi, TPS yang ada di Desa atau Kecamatan juga kan penuh, gerobak atau motor pengangkut juga pada penuh," tuturnya.

Wahyudin (32) pedagang makanan ringan di Jalan Kopo mengatakan, sampah yang bertumpuk di pinggir jalan menuju Soreang, awalnya hanya sedikit.

Namun, kata dia, lantaran warga yang lain mengetahui ada TPS liar, tiba-tiba sampah di TPS liar tersebut semakin banyak dan memanjang.

"Saya tahu ada beberapa warga yang buang, awalnya sedikit, buah di situ pakai keresek gitu. Mungkin banyak yang lihat atau gimana, eh tambah banyak sekarang," katanya.

Wahyudin yang sudah lama berdagang di pinggir Jalan Kopo tersebut mengaku, tak pernah melihat adanya TPS liar sebelumnya.

"Kalau di bilang sudah lama ya lama di sini, tapi enggak pernah sampah numpuk gini sampahnya. Dulu sering ada, tapi enggak parah. Nah, kalau sudah ada TPS liar kaya gini biasanya kata tetangga saya mah ada gangguan pengangkutan," jelas dia.

Sementara Isa Muhamad (43) warga Komplek Gading Tutuka mengatakan TPS liar yang berada di sepanjang Jalan Raya Gading Tutuka menganggu kegiatan masyarakat.

Baca juga: Luhut Sebut Sampah Jadi Salah Satu Pemicu Polusi Udara

Pasalnya, di sepanjang Jalan Raya Gading Tutuka, kata dia, terdapat berbagai macam pedagang makanan. 

"Banyak yang dagang makanan coba, jadi agak gimana gitu, ya tapi gimana lagi ya mungkin warga pada bingung buang ke mana ya," jelasnya.

Isa mengetahui TPA Sarimukti mengalami kebakaran dan mengakibatkan kondisi pengangkutan sampah di Kabupaten Bandung terganggu.

"Ya tahu sih, tapi gimana ya soalnya sampah diproduksi tiap hari. Kalau saya mah biasanya langsung dibuang ke Citaliktik sekarang, cuma di sana juga sudah penuh banget," ujarnya.

 

Tanggapan bupati 

Mengetahui adanya TPS liar di beberapa titik di Kabupaten Bandung, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengklaim bpenanggulangan sampah di wilayahnya masih dalam kondisi lancar, meski Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Bandung Raya Darurat Sampah.

Menurutnya, saat ini di setiap Desa di Kabupaten Bandung sudah tersedia beberapa fasilitas pengangkut sampah. 

"Saat ini lancar, karena kita udah menambah beberapa armada. Termasuk ada konvektor dan juga ada juga cator segala macam sudah kita berikan ke tingkat Desa," terangnya.

Baca juga: Ta’aktana dan Marriott International Bersih-bersih Sampah Labuan Bajo

Bahkan Dadang mengklaim, wilayah Kecamatan Dayeuhkolot dan Cangkuang Wetan saat ini kekurangan sampah.

Selain itu, ia menyebut persoalan sampah di Kabupaten Bandung dapat ditangani oleh bank sampah yang sudah terbangun di tingkat desa.

"Kendala di lapangan di tingkat desa, apalagi seperti Dayeuhkolot, Cangkuang Wetan itu kekurangan sampah. Sudah selesai di tingkat desa, karena kita punya bank sampah di tingkat desa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com