BANDUNG, KOMPAS.com-Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna memerintahkan camat-camat di kotanya menyediakan lahan untuk menanggulangi sampah yang menumpuk.
Lahan yang disediakan nantinya dimanfaatkan untuk mengubur sampah organik setelah dipisahkan terlebih dahulu dengan sampah anorganik seperti yang sudah dilakukan Pemkot Bandung di Tegalega.
"Kecamatan juga termasuk Satgas, makanya mereka sekarang 75 persen kerja menangani sampah. Saya pantau camat yang report sama kita, ada yang sudah mulai bergerak intinya harus ada hasilnya. Saya minta hal yang sama, lahannya harus ada, aman, tapi ngubur sampah hanya untuk yang organik, " kata Ema saat ditemui di Tegalega, Kota Bandung, Rabu (30/8/2023).
Baca juga: Tak Ada Darurat Sampah Bagi Warga RW 12 Maleer Bandung
Selain itu, para camat juga diminta untuk menyosialisasikan kepada masyarakat untuk memilah sampah di rumah dan mengubur sampah-sampah organik.
"Camat lurah sedang kita dorong, supaya terus edukasi masyarakat supaya bisa menangani sampah di wilayah semaksimal saja. Kalau sudah tidak mampu ini urusan DLH untuk bisa tangani," bebernya.
Sementara itu, Ema memastikan sampah-sampah yang dikubur di enam lubang yang disediakan di Tegalega telah dipisahkan antara organik dan anorganik.
Jika nantinya lubang tersebut penuh, Ema mengatakan telah menyiapkan lokasi lain untuk menggali lubang baru.
"Sementara enam lubang, tapi katanya di sebelah utara ada ruang lagi. Kalau ada kita gali lagi. Tapi, itu diperuntukan untuk sampah organik," tegasnya.
Baca juga: Kurangi Sampah Menumpuk, Pemkot Bandung Tanam Sampah Organik
Selain itu, Ema mastikan penggalian lubang akan dihentikan ketika TPA Sarimukti bisa kembali beroperasi.
"Kalau sudah ada pengangkutan, yang di Tegalega akan di angkut ke Sarimukti," akunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.