Sementara itu, para seniman Badud merasa bantuan dari pemerintah belum memadai. Dulu pernah diberikan pemerintah saat pandemi Covid-19.
"Ada bantuan sembako," kata Yaya.
Dia berharap, pemerintah baik pusat maupun daerah secara intens mengadakan acara yang melibatkan seni tradisional Badud. Saat ini, pentas seni tradisional Badud digelar saat ada acara-acara tertentu.
"Inginnya rutin digelar," harap Yaya.
Selain bantuan dari pemerintah, Yaya juga berusaha mempromosikan seni tradisional badud di media sosial. Bahkan dia mempunyai chanel Youtub yang bernama Badud Margacinta.
"Youtube sudah ada, tapi tidak secara intens meng-upload video kegiatan. Hanya sebatas kalau ingat, baru upload," katanya.
Baca juga: Seniman di Malang Bikin Aksi Teatrikal Ingatkan Tragedi Kanjuruhan
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari mengatakan, pada prinsipnya para seniman badud selalu ditampilkan saat ada kegiatan resmi pemda. Selain itu, dalam even-even lainnya.
"Mereka selalu diundang dalam acara pemerintah. Sering tampil juga di luar acara pemda. Mereka juga tampil kalau ada pawai-pawai," kata Tonton.
Pihaknya juga membantu mempromosikan seni tradisional Badud di medsos Disparbud. Selain itu, dipromosikan di pusat informasi turis di Pangandaran.
"Kami bantu promosi," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.