Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik, Pedagang di Pasar Soreang Keluhkan Sepi Pembeli

Kompas.com - 29/09/2023, 18:05 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Akibat harga beras yang melambung tinggi baru-baru ini, beberapa pedagang beras di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mulai keluhkan sepi pembeli.

Berbagai jenis beras di Kabupaten Bandung mengalami kenaikan harga mencapai Rp 2.000 per kilogram.

Kandi (27) seorang pedagang beras di Pasar Soreang mengungkapkan nasibnya seperti sudah jatuh tertimpa tangga.

Baca juga: Harga Beras di Bima Tembus Rp 15.000 Per Kilogram, Warga Mengeluh

Pasalnya, saat harga beras meroket, ia kerap menerima komplain dan protes dari pembeli atau pelanggannya.

Sekarang, kata dia, sudah beberapa hari sepi pembeli.

"Wah sudah enggak hitung yang protes ke saya mah, mereka nanyain terus kenapa naik. Mungkin ada sekitar 80 persen semua jenis beras naik. Kalau ke pembeli saya jelasin apa adanya saja," katanya saat ditemui, Jumat (29/9/2023).

Tidak sedikit juga, kata dia, pembeli yang hanya bertanya alasan beras naik dan tidak jadi membeli.

"Kemarin protes kenaikan harga, sekarang bagian pembeli yang ngilang," katanya sambil tersenyum.

Baca juga: Tekan Kenaikan Harga Beras di Sleman, Bulog Suplai 8 Ton Beras ke Pasar Setiap Minggunya

Ia menjelaskan, beras yang saat ini dijualnya mulai harga yang paling murah yakni Rp 13.000 per liter, hingga yang paling mahal Rp 15.000 per liter.

"Rata-rata kenaikan harga beras dari  setiap jenis Rp 2.000 dari harga sebelumnya," terang dia.

Kandi berharap, harga beras segera stabil kembali dan pembeli bisa kembali berdatangan.

 

Hal serupa juga dirasakan, Nundang (45) yang juga berjualan beras di Pasar Soreang.

Nundang mengungkapkan, kenaikan beras yang saat ini terjadi, tidak begitu  saja naik secara tiba-tiba.

Awalnya, kata dia, di bulan Agustus harga beras sempat mengalami kenaikan Rp 1.000, namun sekarang berlangsung naik mencapai Rp 2.000 per liternya.

"Kenaikannya berangsur, mulai bulan Agustus, awalnya naik Rp 1.000, lalu ratusan rupiah, hingga akhirnya kenaikan mencapai Rp 2.000," katanya.

Baca juga: Buruh di Batam Minta 7 Hal ke Pemkot, Salah Satunya Harga Beras Turun

Meski mengalami kenaikan, Nundang mengaku tak mengalami kesulitan soal stock beras. Begitu pula dengan para pedagang yang lain.

"Stok banyak, cuman harganya saja naik," ungkapnya.

Baik Nundang dan Kandi, mendapatkan suplai beras dari wilayah Majalengka, Kuningan, Cianjur dan Jatiwangi, bahkan ada pula suplai dari Yogyakarta dan Seragen.

"Kalau beras lokalnya paling dapat di daerah Soreang dan Ciparay, itu pun jumlahnya hanya sedikit," tuturnya.

Nundang mengungkapkan, biasanya dikirimi beras dari suplier dua minggu sekali, yang dari luar daerah banyaknya 10 ton dan kalau yang di daerah hanya 5 ton.

"Sehari saya bisa menjual rata-rata, sebanyak 1 ton, tapi sekarang sedikit berkurang. Paling berkurang sekitar 20 persennya," ucapnya.

Baca juga: Rakernas PDI-P Bahas Pangan, Ganjar: Karena Lingkungan Mulai Rusak, Harga Beras Tinggi

Menurutnya, berkurangnya pembeli bukan hanya karena adanya kenaikan harga. Namun, ada banyak bantuan sembako yang digelontorkan oleh pemerintah.

"Sekarang kan ada bantuan sembako atau beras dari pemerintah, jadi pembeli sedikit berkurang," kata dia.

Ia berharap, pemerintah bisa  mengontrol harga dan menyetabilkan harga, supaya penjualannya stabil dan masyarakat tak keberatan.

"Kembali normal saja lah, biar bisa berjalan seperti biasanya," ungkap Nundang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Bandung
Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Bandung
Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Bandung
Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Bandung
Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com