Teguh membeberkan, kondisi panas di permukaan bumi menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara antara satu lokasi dengan lokasi lain, yang menyebabkan meningkatnya kecepatan angin dengan skala lokal.
Panas terik pada siang hari dan angin kencang pada siang hingga sore hari adalah kondisi cuaca yang lazim terjadi pada puncak kemarau.
"Masyarakat diimbau untuk tidak panik. Namun, mempersiapkan diri untuk mengurangi risiko bencana, seperti menggunakan tabir surya apabila sering berkegiatan di luar ruangan pada siang hari," kata dia.
Baca juga: Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya
BMKG juga menganalisis, wilayah Jawa Barat didominasi oleh angin timuran. Sejauh ini, tidak terlihat adanya pola siklonik di wilayah Indonesia.
Selain itu, tidak terdapat aktivitas gelombang ekuatorial dan kondisi labilitas atmosfer lokal termasuk pada kategori labil rendah sehingga menyebabkan penurunan proses konvektif di wilayah Jawa Barat pada umumnya, termasuk wilayah Bandung Raya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.