Suhu panas juga dikeluhkan oleh warga Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada beberapa waktu terakhir.
Suhu di wilayah Semarang bahkan sempat tercatat mencapai 38 derajat Celsius pada siang hari.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menerangkan, ada beberapa faktor penyebab suhu panas di Indonesia dalam sepekan terakhir, yakni pertumbuhan awan, peralihan musim, dan posisi matahari.
Sedikitnya pertumbuhan awan pada siang hari dan posisi semu matahari yang berada di selatan ekuator membuat wilayah, khususnya Jawa hingga Nusa Tenggara, mendapat paparan sinar matahari lebih tinggi ketimbang wilayah lainnya.
"Faktor-faktor lain, seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia," terangnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Jateng, Iis Widya Harmoko mengungkapkan, suhu panas akan berlangsung hingga akhir Oktober 2023.
"Puncaknya sekitar bulan Oktober dan (suhu) akan turun lagi mulai November dan turun lagi Desember," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.