Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Kompas.com - 03/10/2023, 06:47 WIB
Reni Susanti

Editor

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kondisi Pantai Cibutun di perbatasan Desa Sangrawayang dan Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, viral di media sosial.

Hal itu karena sampah yang menggunung di pantai tersebut hingga Pandawara menyebutnya pantai terkotor nomor 4 di Indonesia.

Seorang warga, Ahmad (47), mengatakan, kondisi pantai menjadi penuh sampah semenjak keberadaan PLTU.

Baca juga: Pantai di Sukabumi Disebut Terkotor Keempat se-Indonesia, Pemkab Jadwalkan Pembersihan Massal

Ia menilai, sampah dari sungai Cimandiri menjadi bermuara di Pantai Loji dan Cibutun.

"Udah lama selama ada PLTU aja itu, jadi dari sungai yang besar itu nggk bisa lewat ke sana (laut lepas), biasanya terbagi ke Pelabuhan juga, sekarang mah (sampah) ke sini semuanya, setelah ada dermaga, makanya susah dibersihin," ujar Ahmad dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (3/10/2023).

Dulu, kondisi pantai bersih dari tumpukan sampah. Bila sampah menumpuk, siang hari warga membakarnya agar pantai bebas dari sampah.

Baca juga: Pandawara Group Sebut Pantai di Sukabumi Jadi Pantai Terkotor ke-4 di Indonesia, Sekda: Tak Mengerti

Namun, keesokan hari sampah kembali menumpuk, warga pun menilai sampah itu merupakan kiriman dari hulu Sungai Cimandiri.

Ahmad mengatakan, keberadaan tumpukan sampah itu membuat nelayan terganggu, mereka kesusahan menyandarkan perahu di pantai.

"Bukan berpengaruh lagi, ini sangat menghambat bagi nelayan juga, ke wisatawan juga, jadi semenjak ada tumpukan sampah ini engga ada (wisatawan), kelihatannya juga jelek," ucapnya.*

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor ke-4, Sampah Ganggu Nelayan hingga 'Hilangkan' Wisatawan,

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com