Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Rauf, Bocah 13 Tahun di Subang yang Tewas Dianiaya Ibunya, Orangtua Cerai dan Tidak Sekolah

Kompas.com - 06/10/2023, 13:43 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Muhamad Rauf Bin Dirno (13), remaja asal Dusun Parigi, Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, ditemukan tewas pada Rabu (4/10/2023).

Ia ditemukan tewas Kali Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu dalam kondisi tangan terikat di belakang dengan luka di kepala.

Belakangan terungkap Rauf tewas dibunuh ibu kandungnya, Nurhani (40). Sementara itu, Nurhani telah bercerai dengan ayah kandung Rauf, Dirno (52).

Nurhani yang gelap mata nekat membunuh Rauf karena sang anak ingin memiliki ponsel. Nurhani juga menyebut Rauf beberapa kali mengambil ponsel miliknya, walau pun telah dikembalikan.

Baca juga: Kronologi Ibu di Subang Aniaya Anaknya hingga Tewas, Korban Dibuang ke Sungai Saat Masih Bernapas

Rauf disiksa dan dipukuli oleh ibunya sebelum diseret dari rumah melewati kebun hingga dibuang di sungai di sekitaran Indramayu.

Kepala Dusun Parigi 2, Karnoto mengatakan pihaknya dan warga mengetahui korban tewas dari media sosial.

"Yang saya tahu kemarin ramai-ramai itu dari media sosial Facebook aja. Terus saya lihat dan cocokkan dengan pakaian dari Rauf sama bentuk tubuhnya ternyata benar itu Rauf warga Dusun Parigi 2," ujar Karnoto, saat ditemui di TKP, Kamis (5/10/2023).

Ia mengatakan korban berulang kali membuat masalah di kampungnya karena kerap mengambil barang-barang milik warga.

"Maaf-maaf kalau keseharian si korban memang anak ini memiliki kebiasaan yang buruk," kata dia.

"Artinya gini, dia suka mengambil barang-barang orang lain, karena saya kepala dusunnya ya jadi tahu sering mendengar itu. Rauf (korban) ini memang mempunyai kebiasaan buruk itu," tambah dia.

Baca juga: Tak Menyangka Anaknya Tewas Dibunuh Mantan Istri, Dirno: Kami Jarang Bertemu

Selain itu Karnoto mengaku kerap mendapat laporan dari warga yang sering mendengar keributan dari rumah korban.

Dari keterangan Karnoto, korban tinggal bersama dengan ibu kandung, adik tiri, kakek serta paman.

"Anaknya kecil umur 13 tahun di aktenya itu saya lihat lahir tahun 2010, tapi sikap dia kesehariannya menyerupai orang dewasa lah," kata dia.

"Nah kalau ribut-ribut itu barusan saya ngobrol sama tetangganya yang terdekat udah nggak aneh gitu denger-denger keributan, kalau dengar tangisan sudah nggak aneh karena sering sekali di rumah TKP tersebut," ungkapnya.

Sementara itu pada Kamis (5/10/2023) sore, sejumlah polisi dan masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Selain itu, petugas juga memasang garis polisi di kediaman korban.

Baca juga: Misteri Remaja Tewas di Indramayu Terungkap, Korban Dibunuh Ibunya

Tak sekolah

Sementara itu ayah kandung Rauf, Dirno tak menyangka anaknya tewas dianiaya ibu kandungnya sendiri.

Menurut Dirno, sejak berpisah dengan Nurhani, ia sangat jarang bertemu dengan anaknya, Rauf. Karena itu, ia tak tahu yang terjadi selama ini antara Rauf dan ibunya.

"Kami sudah jarang bertemu," ujar Dirno di lokasi pemakaman Rauf di Desa Parigimulya, Subang, Kamis (5/10/2023 ).

Dirno mengaku terakhir kali bertemu Rauf setahun lalu dan sepengetahuannya, Rauf tak lagi melanjutkan pendidikannya setelah lulus SD.

"Sebelumnya kalau ketemu, dia hanya meminta uang, lalu pergi lagi," katanya.

Baca juga: Remaja Tanpa Identitas Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat di Indramayu

"Saya sudah setahun lebih tak komunikasi dan belum pernah ketemu lagi sama anaknya, karena dia tinggal sama ibunya setelah ibunya cerai dengan saya," tambah Dirno.

Dirno pun meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kematian anaknya.

Sementara itu polisi sudah mengamankan empat orang yang diduga kuat terkait dengan kasus pembunuhan Rauf.

Selain mengamankan ibu, kakek, dan paman Rauf, polisi juga menangkap pemilik sepeda motor yang digunakan adik Nurhani membuang tubuh Rauf.

Diberitakan sebelumnya, Nurhani tega menganiaya anaknya hingga tewas di rumah orangtuanya yang juga kakek Raif.

Baca juga: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Indramayu, Tangan Terikat dan Kepala Luka

Nurhani mengaku tak kuasa menahan emosi lantaran Rauf meminta ponsel kepadanya.

"Rauf saya sumpal mulutnya dengan boneka kecil milik adiknya, kemudian tangan Rauf diikat, kepalanya dibenturkan ke dinding dan kusen, lalu dipukul kepalanya menggunakan tongkat kayu, pipa paralon, dan bambu pagar," kata Nurhani.

Lalu ia menyeret tubuh Rauf menyusuri kebun dan membuang korban yang masih hidup di sungai di wilayah Indramayu dibantu oleh sang adik.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul SOSOK Rauf Korban Ibu Bunuh Anak di Subang, kata Pak Kadus Umur 13 Tahun tapi Kelakuan Sudah Dewasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com