BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kekeringan lahan pertanian akibat kemarau panjang imbas fenomena El Nino di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat semakin meluas.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bandung Barat mencatat, kekeringan yang melanda lahan persawahan di Bandung Barat tercatat mencapai 1.334 hektar.
"Total luas persawahan atau luas baku sawah (LBS) di Bandung Barat yakni 21.000 sementara lahan yang mengalami kekeringan semakin bertambah setiap bulannya sampai 1.334 hektar," ujar Kepala DPKP Bandung Barat, Lukmanul Hakim saat dihubungi, Senin (9/10/2023).
Baca juga: Kekeringan Berkepanjangan, 8 Kecamatan di Wonogiri Kesulitan Air Bersih
Meluasnya lahan kekeringan itu terlihat dari laporan yang tercatat sejak Mei 2023 dengan luas kekeringan 1.299 hektar.
Kekeringan meluas 5 hektar di dua desa Kecamatan Gununghalu pada Agustus 2023.
Kemudian kekeringan dengan kategori ringan meluas 16 hektar di 4 kecamatan pada September 2023, sementara kekeringan dengan kategori sedang seluas 14 hektar dalam dua kecamatan pada bulan yang sama.
"Sejauh ini belum ada laporan yang masuk kategori berat. Dari data sejak Juli hingga September belum ada laporan gagal panen atau puso. Padinya masih bisa dipanen hanya belum mulai menanam," kata Lukman.
Baca juga: Ganjar Blusukan ke Kampung Buruh di Bandung Barat, Hitung Bareng Skema Upah
Meski tidak sampai menyebabkan gagal panen, tapi produksi pertanian padi terpaksa harus berhenti karena minimnya air.
Selama musim kering ini, petani diimbau menanam komoditas pangan dengan menyesuaikan tanaman yang bisa ditanam di lahan kering.
Akibat kekeringan ini, produksi padi pun perlahan menipis.
Dampak dari berkurangnya produksi tanaman padi, relevan dengan berkurangnya ketersediaan beras di masyarakat hingga akhirnya harga beras di pasaran melonjak signifikan.
"Dampak yang ditimbulkan atas fenomena El Nino bagi pertanian yakni kekeringan, luas tanamnya berkurang, produksi berkurang terutama produksi padi. Akhirnya berdampak pada harga beras yang mahal," papar Lukman.
Baca juga: Kekeringan Ekstrem, 22 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Alami Puso
Mengantisipasi meluasnya lahan kekeringan khususnya di sektor pertanian padi, Pemkab Bandung Barat memetakan lahan kering dan mengoptimalisasi sarana pengairan untuk mempercepat penanaman.
"Penanganan yang telah dilakukan Pemda KBB meliputi, pemetaan lahan kekeringan. Kordinasi dan sosialisasi, optimalisasi sapras dan percepatan tanam gerakan nasional," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang