Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sawah Tak Terairi, Ribuan Petani di Cianjur Menganggur

Kompas.com - 12/10/2023, 06:27 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Ribuan petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa menganggur pada musim tanam ketiga tahun ini.

Mereka memilih membiarkan lahan sawahnya tak produksi menyusul bencana kekeringan akibat kemarau yang berkepanjangan.

Kondisi ini seperti yang terjadi di sejumlah wilayah di selatan Cianjur.

Baca juga: Kekeringan, Warga di Manggarai Barat Mulai Kesulitan Beras

Kepala UPTD Pelayanan Pertanian Cijati, Leles, dan Kadupandak, Kunkun Kurnia menyebutkan, petani yang tidak produksi di musim tanam ketiga tahun ini jumlahnya mencapai belasan ribu.

“Ada sebagian yang beralih dulu tanam palawija selama musim kemarau ini. Namun, jumlahnya kecil karena kondisi lahan pertanian di sini banyaknya tadah hujan,” kata Kunkun saat dihubungi Kompas,com, Rabu (11/10/2023) malam.

Disebutkan, dari 5.100 hektar lahan pertanian di tiga wilayah tersebut, hanya 20 persen luasan sawah tetap produksi.

“Ada sekitar seribuan hektar lebih yang ditanami padi, itu pun sawah-sawah yang dekat dengan sungai Cibuni dan sumber mata air,” ujar dia.

Menurut Kunkun, kondisi ini berdampak terhadap penurunan volume hasil produksi.

“Kalau dihitung rerata hasil panen per hektarnya itu 5 ton, tinggal dikalikan saja potensi loos-nya berapa,” kata Kunkun.

Baca juga: Kekeringan di Cianjur Picu Instabilitas Harga Beras

Namun, pihaknya menegaskan jika kondisi ini tidak sampai memengaruhi target capaian produksi daerah.

“Karena kondisi ini sudah terpetakan, ya. Kan ini (kemarau) tahunan, jadi secara target, aman,” imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Bandung
Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com