Eva menjelaskan, sistem pengamanan berlapis juga terdapat di sarana Kereta Cepat Whoosh yang sudah dilengkapi dengan dua emergency brake.
Pertama emergency brake AB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang, dan kontrol kewaspadaan masinis.
Emergency brake kedua yakni emergency brake UB yang akan aktif berdasarkan fungsi automatic train protection (ATP), pendeteksi jarak antar kereta dengan benda asing dan pada saat power kereta dalam kondisi off atau tidak bekerja.
Baca juga: 30 Penumpang Ketinggalan Kereta Cepat Whoosh gara-gara Feeder
Kedua sistem emergency brake ini, kereta cepat Whoosh memiliki tingkat keamanan yang lebih untuk melindungi perjalanan kereta pada saat terjadi kondisi yang dianggap berbahaya selama perjalanan termasuk jika terdapat kesalahan sistem maupun human error.
Sebelumnya, aksi percobaan bunuh diri itu berhasil digagalkan setelah Kapolsek Padalarang Kompol Darwan membujuk pria tak dikenal untuk mengurungkan niatnya.
"Kita bujuk dengan segala macam cara. Selama membujuk kurang lebih 1 jam akhirnya (orang tersebut) berhasil diselamatkan," ujar Darwan.
Darwan menduga, aksi percobaan bunuh diri itu dilatarbelakangi oleh gangguan mental yang dialami pria tersebut. Dugaan itu ditandai dengan sulitnya komunikasi saat proses membujuk selama 1 jam di atas ketinggian.
Sampai saat ini polisi belum bisa mengungkap identitas pria itu dan motif aksi tersebut.
"Dia stres kayanya. Posisinya sudah berada mau loncat, kemudian saat diajak ngobrol dia lama responsnya. Jawabnya cuma 'saya mau lompat aja', begitu," sebut Darwan.
Setelah berhasil dievakuasi, pria tersebut langsung diamankan polisi untuk diidentifikasi lebih lanjut dan didalami apa motif percobaan bunuh diri yang ia lakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.