Hingga pada 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, madu banyak dicari sebagai alternatif suplemen alami bagi tubuh.
"Tapi madu dikonsumsi hanya karena diperlukan. Nah di sini kami berusaha untuk membuat si produk madu ini menjadi sebuah kebutuhan untuk kesehatan, dan orang mau sehat secara alami," kata Vita.
Cita-cita untuk memopulerkan madu tak hanya sampai di situ, dengan tagline 'Dari Nusantara untuk Dunia', Vita ingin semakin mengenalkan produknya hingga ke mancanegara.
Perlahan tetapi pasti produknya kini sudah merambah beberapa negara Asia.
"Produk kami sudah ada di Jepang, Malaysia, dan Singapura. Tapi yang memang murni dikirim dari kami ke negara Singapura, selain itu menggunakan pihak ketiga," tutur Vita.
Dia mengklaim madu Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni sehingga bisa bersaing di pasar global.
Motivasinya ini bermula dari celotehan sejumlah konsumen dari luar negeri yang menyebut kualitas madu Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
"Orang luar negeri saja bilang madu Indonesia kualitasnya Mercy tapi kenapa dijual dengan harga yang murah. Orang United Kingdom (UK) bilang lebih suka madu Indonesia karena alami," kata Vita.
Vita mengaku, berbisnis ini bukan hal yang gampang. Ditambah lagi, banyaknya produk sejenis yang dipasarkan dengan harga yang sangat murah. Namun, dia tidak ingin berburuk sangka soal kualitas produk milik kompetitornya.
Dirinya yakin konsumen akan memilih produk dengan kualitas baik. Terbukti, saat ini dalam satu bulan Sarkara Madhu bisa laku hingga 1,5 ton. Konsumennya pun beragam, bahkan ada sejumlah instansi pemerintah yang memesan hingga ratusan botol.
Menurutnya, hal paling susah dalam membangun bisnisnya yakni mengajak masyarakat mengkonsumsi madu sebagai suplemen harian. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai mengenal produk Sarkara Madhu.
"Untuk usia 40 tahun ke atas edukasi mudah, tapi di kalangan anak muda gak mudah. Padahal kan madu itu untuk kesehatan, meski bukan seperti obat tapi banyak manfaatnya," tutur Vita.
Di tingkat produksi, Sarkara Madhu sangat mengandalkan cuaca. Hal tersebut berpengaruh pada kadar air madu yang dihasilkan.
"Jadi bagaimana cuaca kadar madu itu. Ketika cuacanya lembab atau musim hujan kadar airnya akan lebih banyak. Sedangkan bila cuacanya kemarau kadar airnya akan lebih sedikit atau lebih kental," katanya.
Selain itu, Vita juga cukup tertantang menjaga kelestarian alam demi kualitas produknya terjamin, khususnya untuk madu hitam. Jenis ini, tidak bisa sembarangan dipanen.