Selama satu abad, restoran tertua di Indonesia ini mengalami perjalanan yang tak mudah hingga memenangkan Best Services dari Trip Advisor dan berhasil mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
Sebagai restoran tertua di Indonesia, Braga Permai terus berinovasi mengembangkan menu-menu yang disajikan kepada para tamu.
Tentunya sudah banyak varian makanan dan minuman yang ada di restoran ini, namun untuk bisa menggaet generasi kekinian diperlukan sesuatu yang baru untuk disuguhkan. Meski sempat terhambat karena adanya pandemi Covid-19.
Fikri menjelaskan, masa terberat dalam perjalanan Braga Permai yakni ketika pandemi Covid-19.
Saat itu, pemerintah melarang kegiatan yang bisa menimbulkan keramaian demi menekan penularan virus dari Wuhan, Tiongkok.
Hal ini tentu saja berdampak pada penurunan omzet Braga Permai. Manajemen terpaksa menutup sementara operasional restoran dan meliburkan karyawan.
Namun selama itu, perbaikan terus dilakukan mulai pelayanan hingga perluasan area restoran.
"Pandemi ngaruh ke penjualan kami, sekitar dua tahun itu kami mulai merancang Braga Permai untuk menghadirkan sesuatu yang baru," kata Fikri.
Sebagai bangunan heritage sejak 2018, tidak mudah untuk merenovasi dan memperluas area restoran. Akan tetapi setelah Covid-19 mereda, dan bertepatan 100 tahun Braga Permai meluaskan area agar bisa menampung sampai 300 tamu.
Braga Permai lalu mencoba mengubah image sebagai restoran jadul yang identik dengan pengunjung dewasa, menjadi lebih kekinian.
Salah satunya melalui modifikasi logo, dengan harapan restoran ini bisa menggaet para anak muda untuk nongkrong di sini.
"Dari SDM pun kami sekarang banyak memperkerjakan anak muda, kemudian kami menambahkan adanya live music saat malam hari. Sehingga menjadi wajah baru Braga Permai," katanya.
"Tanpa mengubah image restoran tua, ingin ajak anak muda menjadikan Braga Permai sebagai tempat nongkrong yang lebih asyik," tambah Fikri.
Selain itu, Braga Permai akan kembali menyajikan menu yang menjadi signaturenya dari tahun 1950-an, salah satunya yakni tenderloin bogerijen. Dulu menu ini, menggunakan daging lokal hasil peternakan keluarga Bogerijen.
Terbukti, hal tersebut cukup ampuh menarik anak muda untuk datang menikmati makanan di Braga Permai. Setelah sejumlah menu baru ditambahkan.
"Sekarang kami menggantinya dengan Australian beef. Tidak sampai di situ, beberapa menu signature di-create kembali dan ada beberapa komposisi yang disesuaikan dengan lidah anak muda serta hidangkan dengan tampilan kekinian," sebut Fikri.
Ke depan, inovasi lain yang sedang dikembangkan adalah mencoba menyajikan kemasan baru yang lebih praktis untuk take away.
"Bukan hanya resto saja, tapi sebagai destinasi oleh-oleh juga. Kalau tamu ke Bandung bisa membawa pulang (menu makanan pastry) ke rumahnya, ini inovasi di 100 tahun. Braga Permai juga menjadi restoran yang direkomendasikan oleh Pemkot Bandung," pungkas Fikri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.