Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berumur Satu Abad, Restoran Braga Permai Kenalkan Sejarah lewat Kuliner

Kompas.com - 06/11/2023, 06:27 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Selama satu abad, restoran tertua di Indonesia ini mengalami perjalanan yang tak mudah hingga memenangkan Best Services dari Trip Advisor dan berhasil mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)

Sebagai restoran tertua di Indonesia, Braga Permai terus berinovasi mengembangkan menu-menu yang disajikan kepada para tamu.

Tentunya sudah banyak varian makanan dan minuman yang ada di restoran ini, namun untuk bisa menggaet generasi kekinian diperlukan sesuatu yang baru untuk disuguhkan. Meski sempat terhambat karena adanya pandemi Covid-19.

Fikri menjelaskan, masa terberat dalam perjalanan Braga Permai yakni ketika pandemi Covid-19.

Saat itu, pemerintah melarang kegiatan yang bisa menimbulkan keramaian demi menekan penularan virus dari Wuhan, Tiongkok.

Hal ini tentu saja berdampak pada penurunan omzet Braga Permai. Manajemen terpaksa menutup sementara operasional restoran dan meliburkan karyawan.

Namun selama itu, perbaikan terus dilakukan mulai pelayanan hingga perluasan area restoran.

"Pandemi ngaruh ke penjualan kami, sekitar dua tahun itu kami mulai merancang Braga Permai untuk menghadirkan sesuatu yang baru," kata Fikri.

Sebagai bangunan heritage sejak 2018, tidak mudah untuk merenovasi dan memperluas area restoran. Akan tetapi setelah Covid-19 mereda, dan bertepatan 100 tahun Braga Permai meluaskan area agar bisa menampung sampai 300 tamu.

Braga Permai lalu mencoba mengubah image sebagai restoran jadul yang identik dengan pengunjung dewasa, menjadi lebih kekinian.

Salah satunya melalui modifikasi logo, dengan harapan restoran ini bisa menggaet para anak muda untuk nongkrong di sini.

"Dari SDM pun kami sekarang banyak memperkerjakan anak muda, kemudian kami menambahkan adanya live music saat malam hari. Sehingga menjadi wajah baru Braga Permai," katanya.

"Tanpa mengubah image restoran tua, ingin ajak anak muda menjadikan Braga Permai sebagai tempat nongkrong yang lebih asyik," tambah Fikri.

Selain itu, Braga Permai akan kembali menyajikan menu yang menjadi signaturenya dari tahun 1950-an, salah satunya yakni tenderloin bogerijen. Dulu menu ini, menggunakan daging lokal hasil peternakan keluarga Bogerijen.

Terbukti, hal tersebut cukup ampuh menarik anak muda untuk datang menikmati makanan di Braga Permai. Setelah sejumlah menu baru ditambahkan.

"Sekarang kami menggantinya dengan Australian beef. Tidak sampai di situ, beberapa menu signature di-create kembali dan ada beberapa komposisi yang disesuaikan dengan lidah anak muda serta hidangkan dengan tampilan kekinian," sebut Fikri.

Ke depan, inovasi lain yang sedang dikembangkan adalah mencoba menyajikan kemasan baru yang lebih praktis untuk take away

"Bukan hanya resto saja, tapi sebagai destinasi oleh-oleh juga. Kalau tamu ke Bandung bisa membawa pulang (menu makanan pastry) ke rumahnya, ini inovasi di 100 tahun. Braga Permai juga menjadi restoran yang direkomendasikan oleh Pemkot Bandung," pungkas Fikri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com