Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2023, 14:35 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Waktu menunjukan pukul 15.40 WIB, Irzi Alfarizi pelajar kelas 11 SMA sedang duduk menunggu bus Trans Metro Pasundan (TMP) di halte Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Babakan Ciamis, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/11/2023).

Sembari mendengarkan musik dari gawainya, remaja berusia 17 tahun itu sesekali memalingkan wajahnya ke arah kanan jalan yang riuh karena lalu-lalang kendaraan bermotor disertai bunyi klakson saling bersahutan seakan tidak sabar ingin segera sampai di rumah.

Tak sampai 10 menit menunggu, bus TMP yang menjadi transportasi andalannya itu akhirnya tiba. Ia pun bergegas masuk ke dalam bus saling bergantian dengan penumpang lain.

Irzi lalu membayar ongkos bus sebesar Rp 2.000 menggunakan aplikasi QRIS tepat di samping tempat duduk sopir. Selanjutnya, anak yang sedang menimba ilmu di SMK Negeri 1 Bandung Jurusan Akuntansi itu berjalan menuju bagian belakang bus dekat pintu keluar.

Baca juga: Batik Solo Trans: Transportasi Murah tapi Pembayaran Masih Jadi Persoalaan

Hari itu dirinya sedang tidak beruntung, karena Irzi tidak mendapatkan kursi untuk meredakan rasa lelahnya setelah seharian bersekolah.

Di bagian belakang bus, Irzi terus berdiri sambil menyenderkan badannya. Sesekali, dia kembali memainkan gawai kesayangannya sembari berharap ada penumpang yang turun agar tubuhnya segera mendarat di kursi yang empuk.

Perjalanan anak sulung itu nyatanya tak singkat, butuh waktu sekitar satu setengah jam sejak dirinya naik bus TMP dari Jalan Perintis Kemerdekaan hingga bisa sampai ke kediamannya di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Baca juga: Menjajal Bus Listrik Trans Metro Pasundan Rute Leuwipanjang-Dago yang Kembali Beroperasi

Biang kerok lamanya perjalanan Irzi menuju kediamannya adalah kondisi arus lalu lintas di wilayah Bandung Raya sore hari itu sangat padat. Raut mukanya pun terlihat sedikit kesal ketika memalingkan wajahnya ke arah luar bus.

Sesekali, sopir pun terpaksa mengurangi kecepatan bus di sejumlah titik di jalanan Kota Bandung, Kota Cimahi, dan KBB karena terjebak macet.

Lima hari dalam seminggu, Irzi rutin menggunakan bus TMP untuk menunjang aktivitasnya. Keputusan dia memilih bus ini karena dirasa lebih mudah dan bisa menghemat tenaganya. Setelah seharian menuntut ilmu dan berkegiatan di sekolah.

"Jarak antara rumah dan sekolah lumayan jauh. Kalau pakai kendaraan pribadi bisa menguras tenaga selama perjalanan, berangkat ataupun pulang sekolah," katanya kepada Kompas.com di dalam bus TMP.

Penumpang akan menaiki bus listrik Trans Metro Pasundan saat berada di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023).Kompas.com/Faqih Rohman Syafei Penumpang akan menaiki bus listrik Trans Metro Pasundan saat berada di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023).

Sebelumnya, ia menggunakan bus DAMRI dalam kesehariannya. Hingga pada 2022, Irzi memilih bus TMP karena tarifnya yang lebih murah.

"Tarif bus DAMRI Rp13.000. Bus TMP lebih murah, hanya Rp 2.000. Naik bus ini (TMP) sejak tahun 2022, setelah diberi tahu oleh orangtua, katanya lebih murah," katanya.

Tak banyak perbedaan yang mencolok antara bus TMP dan DAMRI, baik dari segi waktu tempuh, jarak, fasilitas, dan lainnya. Akan tetapi, dirinya merasa lebih nyaman saat menggunakan bus TMP karena armadanya terbilang masih baru.

"Lebih nyaman ini (TMP). Kalau faktor jalan sama saja karena yang dilalui jalannya sama. Tapi yang paling beda harganya sangat terjangkau dan tidak membebani," ujarnya.

Baca juga: Puluhan Halte Trans Metro Bandung Terbengkalai, Dipakai Gelandangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ibu di Cianjur Diduga Jadi Korban Malapraktik Saat Operasi Caesar

Ibu di Cianjur Diduga Jadi Korban Malapraktik Saat Operasi Caesar

Bandung
Bulog Pastikan Stok Beras di Jabar Aman hingga Akhir 2023

Bulog Pastikan Stok Beras di Jabar Aman hingga Akhir 2023

Bandung
Covid-19 di Jabar Kembali Naik, Bey: Jalankan Prokes

Covid-19 di Jabar Kembali Naik, Bey: Jalankan Prokes

Bandung
Kasus Pembunuhan di Subang, 1 Perwira dan 2 Bintara Polisi Salahi Prosedur Saat Masuk TKP

Kasus Pembunuhan di Subang, 1 Perwira dan 2 Bintara Polisi Salahi Prosedur Saat Masuk TKP

Bandung
Cerita Pembuat Topi Custom di Bandung, Kebanjiran Order Pemilu hingga Tembus Pasar Internasional

Cerita Pembuat Topi Custom di Bandung, Kebanjiran Order Pemilu hingga Tembus Pasar Internasional

Bandung
Gempa Darat M 4,0 Bogor Terasa di Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak

Gempa Darat M 4,0 Bogor Terasa di Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak

Bandung
Yosep Tersangka Pembunuhan di Subang Terancam Hukuman Mati, Dulu Pernah Surati Jokowi

Yosep Tersangka Pembunuhan di Subang Terancam Hukuman Mati, Dulu Pernah Surati Jokowi

Bandung
Mimpi Bupati Cianjur Punya RS Bertaraf Internasional yang “Dinyinyirin” Warganet

Mimpi Bupati Cianjur Punya RS Bertaraf Internasional yang “Dinyinyirin” Warganet

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 8 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 8 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Kain Kasa Diduga Tertinggal Pascaoperasi Sesar di Cianjur

Kain Kasa Diduga Tertinggal Pascaoperasi Sesar di Cianjur

Bandung
Kasus Penipuan Umrah di Garut, Pelaku Gunakan Uangnya untuk Jalan-jalan ke Malaysia dan Singapura

Kasus Penipuan Umrah di Garut, Pelaku Gunakan Uangnya untuk Jalan-jalan ke Malaysia dan Singapura

Bandung
Investasi 'Skincare' Bodong di Tasikmalaya, 2 Pasutri Ditangkap, Uang Rp 2,7 Miliar untuk Foya-foya

Investasi "Skincare" Bodong di Tasikmalaya, 2 Pasutri Ditangkap, Uang Rp 2,7 Miliar untuk Foya-foya

Bandung
Tanggul Jebol, SD di Bandung Terendam Banjir dan Lumpur, Sekolah Diliburkan

Tanggul Jebol, SD di Bandung Terendam Banjir dan Lumpur, Sekolah Diliburkan

Bandung
Terungkap Modus Investasi Bodong Suami Istri di Tasikmalaya, Kerugian Rp 2,7 Miliar

Terungkap Modus Investasi Bodong Suami Istri di Tasikmalaya, Kerugian Rp 2,7 Miliar

Bandung
Direndam Banjir, Pemkot Cimahi Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana

Direndam Banjir, Pemkot Cimahi Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com