Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Penggilingan Padi di Kuningan Kemalingan, Beras 4 Ton Raib

Kompas.com, 29 November 2023, 17:25 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KUNINGAN, KOMPAS.com- Sebuah pabrik penggilingan beras di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, disatroni kawanan maling, Rabu (29/11/2023) dini hari.

Sebanyak 160 karung berisi seberat sekitar 4 ton beras siap jual, raib. Pemilik mengalami kerugian hingga sekitar Rp 50 juta.

Kejadian pilu itu menimpa Eman, pemilik penggilingan padi, yang tinggal di Desa Sangkan Urip Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan. Eman mengaku sangat terpukul dengan kejadian tersebut.

Baca juga: Terdakwa Kasus Pabrik Ekstasi di Palebon Semarang Divonis 12 Tahun Penjara

Kepada Kompas.com, Eman menceritakan bahwa kabar mengejutkan itu dia terima pada Rabu pagi.

Karyawan melaporkan beras yang berada di dalam gudang penyimpanan hilang banyak. Eman langsung menuju pabrik dan ternyata, benar.

"Saya ditelepon oleh karyawan 04.30 pabrik kebobolan, saya langsung shalat subuh dan pergi ke sini. Kalau dari depan enggak kelihatan pintu aman semua. Ternyata si pelaku masuk dari jendela," kata Eman ditemui Kompas.com di pabriknya.

Eman menunjukan titik jendela yang dirusak. Jendela itu memiliki ukuran sekitar panjang satu meter dengan lebar sekitar 50 sentimeter.

Pelaku mencopot kaca, papan, dan juga besi besi tralis yang menutupi jendela.

Baca juga: Pabrik Sarung Tangan di Bantul Terbakar, Terdengar Ledakan dari Ruang Produksi

Diduga usai membobol jendela, mereka mengambil satu persatu karung beras dari lubang itu, kemudian menggotong melalui jalan kecil di bagian belakang yang langsung menghubungkan dengan jalan raya.

Dia menduga pelaku lebih dari satu orang dan menggunakan kendaraan besar.

Eman mengaku kecolongan lantaran sebelumnya sudah melakukan beberapa antisipasi, salah satunya membuat pintu besi di bagian belakang.

Tidak disangka, maling nekat membobol jendela yang berukuran kecil dan tertutup beberapa karung beras dari bagian dalam ruang penyimpanan.

Dari 160 karung beras yang hilang atau seberat 4 ton, Eman mengaku merugi sekitar Rp 50 juta.

Baca juga: Ribuan Buruh Sweeping Pabrik Jelang Demo di Cimahi, Tuntut Upah Naik 25 Persen

Dia juga mengharapkan agar polisi dapat segera menangkap pelaku. Pasalnya beras yang dicuri sudah siap dikirim kepada para pelanggan.

Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP I Putu Ika Prabawa, menyampaikan usai menerima laporan tersebut dan langsung melakukan olah TKP. Dia juga memeriksa beberapa saksi di lokasi dan mengantongi beberapa alat bukti.

Dari hasil pemeriksaan awal, Ika menyebut pelaku tidak mungkin seorang diri, dan diduga berkelompok. Mereka menggunakan kendaraan cukup besar yang memuat barang curian.

"Kami langsung olah TKP, dan kami memburu para terduga pelaku. Yang pasti tidak mungkin seorang diri, dan menggunakan kendaraan besar," kata Ika saat ditemui Kompas.com di Mapolres Kuningan.

Baca juga: Karyawati Pabrik Penyimpan Bayi di Ransel Terancam 20 Tahun Penjara

Dia juga akan memeriksa beberapa kamera pemantau yang ada di sepanjang jalan tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau