CIREBON, KOMPAS.com – Banjir merendam sejumlah permukiman warga yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (14/12/2025) pagi.
Banjir terjadi diduga akibat luapan sejumlah sungai setelah hujan deras mengguyur wilayah Cirebon selama beberapa jam sejak Minggu dini hari.
Ketinggian air bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga melebihi 100 sentimeter di titik terparah.
Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kompleks Pondok Pandawa di Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun.
Baca juga: Kisah Menegangkan Abdul Salam Tersambar Petir di Cirebon
Hingga Minggu siang, sejumlah rumah di kawasan tersebut masih terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 70 sentimeter, terutama di titik rendah yang berada dekat aliran sungai.
Marsito, salah satu warga Kompleks Pondok Pandawa, menyebutkan bahwa hujan deras mengguyur wilayah tempat tinggalnya sejak Minggu malam hingga dini hari.
Permukaan air terus naik hingga meninggi pada dini hari.
Sebagian warga terpaksa meninggalkan rumah dan mengungsi ke tempat saudara di luar desa.
Beberapa blok di sekitar rumah Marsito terlihat kosong karena ditinggalkan penghuninya.
"Banjir mulai masuk sejak dini hari, air naik dari jalan umum, lalu masuk ke rumah-rumah warga. Kondisi kali ini termasuk yang terparah dalam beberapa tahun terakhir karena banyak rumah yang terendam,” kata Marsito, saat ditemui pada Minggu (14/12/2025) siang.
Baca juga: Presiden Prabowo Beri 100 Becak Listrik untuk Para Penarik Becak di Cirebon
Menurutnya, banjir diduga disebabkan oleh meluapnya Sungai Karangdawa yang melintasi Desa Jungjang Wetan.
Tingginya intensitas hujan membuat badan sungai tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
Setot, warga Pondok Pandawa lainnya, kaget dengan banjir yang dialami perumahan kali ini.
sejumlah rumah di kompleks perumahan Pondok Pandawa Desa Junjang Wetan Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon Jawa Barat terendam banjir pada Minggu (14/12/2025) siang.Banjir kerap merendam kompleks perumahannya, tetapi tidak pernah separah yang terjadi saat ini.
"Ketinggian air sekitar satu meter. Ini tidak biasa, biasanya banjir 10 sampai 30 sentimeter, ini yang paling parah," kata Setot pada Minggu siang.