Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Jebol, SD di Bandung Terendam Banjir dan Lumpur, Sekolah Diliburkan

Kompas.com - 07/12/2023, 16:29 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Baturengat 01 yang berada di Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terendam luapan Sungai Impres.

Pantauan di lapangan, seluruh bangunan sekolah terendam, mulai dari kelas, ruang guru, hingga perpustakaan.

Tak hanya air, material lumpur serta sampah juga ikut terbawa. Lumpur sedalam lutut orang dewasa memenuhi area lapang upacara SDN Baturengat.

Baca juga: Direndam Banjir, Pemkot Cimahi Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana

 

Barang-barang milik sekolah seperti buku, bangku, meja, hingga papan tulis ikut terendam. Bahkan sebagian nampak rusak. 

Guru kelas 1 SDN Baturengat 01, Heti Sabarijah (58) mengatakan, sudah dua kali luapan Sungai Impres merendam sekolah tempat dia mengajar.

Banjir pertama terjadi pada Jumat (1/12/2023). Saat itu tanggul yang membendung aliran Sungai Impres jembol. Banjir kedua terjadi Rabu (7/12/2023) dengan penyebab yang sama. 

"Memang waktu Jumat itu hujan lebat, kemarin juga sama jadi karena tanggulnya ada beberapa yang jebol, jadi ini kedua kalinya," katanya ditemui di lokasi, Kamis (8/12/2023).

Baca juga: Bantah Banjir Lahar Dingin di Tanah Datar, BPBD Sumbar: Itu Abu Vulkanik Dibawa Turun Hujan

Heti mengungkapkan, tanggul jebol ini terjadi pukul 18.00 WIB. Luapan air mulai masuk Maghrib hingga pukul 21.00 WIB. 

Lantaran posisi bangunan sekolah berada di bawah sungai, arus air masuk ke sekolah lebih besar. Begitupun limbah sungai, lumpur, dan sampah ikut masuk ke sekolah.

"Sekarang aja lumpur di lapangan sampai selutut orang dewasa, waktu air masuk ke sini di dalam kelas sekitar 1,5 meter lah," tambahnya.

Kondisi SDN Baturengat di Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat usai diterjang luapan banjir sungai Impres akibat tanggul jebol pada Rabu (6/12/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kondisi SDN Baturengat di Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat usai diterjang luapan banjir sungai Impres akibat tanggul jebol pada Rabu (6/12/2023)

Ia tak menampik jika tempatnya mengajar itu kerap terendam banjir. Namun, kondisi banjir akibat tanggul jebol baru pertama terjadi.

Biasanya, jika hujan datang, banjir yang melanda SDN Baturengat hanya menggenangi lapangan upacara, tidak masuk ke ruang belajar.

"Memang karena posisinya lebih rendah dari sungai, memang langganan banjir, hampir setiap musim hujan selalu ada banjir. Tapi banjirnya enggak kayak sekarang ini, cuman air hujan aja engga lumpur sama limbah kaya sekarang," ujar Heti.

Saat banjir datang pada Jumat lalu, seluruh bangunan sekolah sudah dibersihkan. Bahkan pada hari Senin siswa-siswi sudah kembali melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

"Senin dan Selasa sempat banjir, cuman kita sudah bersihin kelas-kelas dan udah kering baru kita masuk belajar. Selasanya juga masih bisa belajar tapi hari Rabu-nya enggak bisa dipakai karena air naik lagi lebih tinggi mungkin se-dada orang dewasa," ungkap dia.

Sekolah Diliburkan

Heti membenarkan minggu ini siswa-siswi SDN Baturengat tengah menghadapi ujian semester. Namun, lantaran kondisi tidak memungkinkan, sekolah dan ujian terpaksa diliburkan.

"Ini sekarang lagi ujian, dan untuk sementara ada intruksi dari Dinas diliburkan dulu, nanti menyusul kabarnya, Nunggu ini dibereskan dulu paling nanti Senin depan kita ikut nyusul ulangan," ucap dia.

Heti menyebut, terdapat 12 ruangan di SDN Baturengat dan semuanya terdampak.

"Kelasnya ada 9 ruangan ditambah, perpustakaan, musalaa, dan ruang guru semuanya terdampak. Siswa yang diliburkan semuanya ada 400 siswa," ujarnya.

Tak hanya itu, buku-buku serta peralatan sekolah lainnya mengalami kerusakan akibat banjir tersebut.

"Ini buku juga pada rusak, bangku juga sebagian ada yang rusak, dan alat elektronik juga," beber dia.

Bantuan Pemerintah

Lantaran SDN Baturengat kerap terdampak banjir berkali-kali, Heti mengatakan bantuan dari pemerintah sudah datang ke lokasi.

"Kepala Bidang (Kabid) dan Kepala Seksi (Kasi) Disdik udah datang meninjau dari Kecamatan juga sudah ada," katanya.

Meski sudah datang bantuan, Heti mengungkapkan, belum ada wacana untuk merelokasi sekolah. Pasalnya, banjir tidak hanya melanda sekolah, namun juga pemukiman warga.

"Soalnya kalau relokasi engga sekarang dan mau kemana juga. Bukan hanya sekolah, warga juga kena dampak dari banjir ini, malahan warga dari Blok Hau ini semuanya kena banjir terdampak masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Hasil dialog dengan Kepala Desa (Kades), Camat, serta dari Dinas Pendidikan (Disdik), untuk sementara Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Bandung akan membangun kirmir dan benteng di sepanjang aliran Sungai Impres.

"Tidak ada kalau pindah, paling kita bikin ke PU laporan mau bikin kirmir supaya tidak jebol. Terus mau diusahakan pakai benteng, karena SD belum ada benteng dan nantinya pintu pindah, sementara itu dulu aja solusinya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com