BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) Bandung, Teguh Rayu mengungkapkan meski wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim penghujan, namun saat siang hari cuaca panas masih terasa.
Hal tersebut, kata dia, disebabkan adanya gangguan ekuatorial atmosfer. Sehingga pola pertumbuhan awan lebih banyak terjadi di Jawa bagian tengah menuju timur.
Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan dasarian III Desember 2023.
Baca juga: Cuaca Panas Ekstrem Berkepanjangan, Petani Cabai Terancam Merugi
"Sebagian besar wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim hujan pada akhir November 2023. Namun demikian, pada awal dasarian II Desember, wilayah Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan mengalami penurunan jumlah curah hujan," katanya dikonfirmasi melalui pesan singkat, pada Selasa (18/12/2023).
Selain itu, cuaca panas tersebut juga disebabkan oleh banyaknya uap air di atmosfer yang terbawa monsoon Asia dan penguapan yang aktif terjadi pada musim hujan.
Pihaknya mencatat pada dasarian II di Bulan Desember suhu tertinggi adalah 32,9 derajat Celsius dan Kelembapan Relatif tertinggi adalah 90%.
"Udara yang mengandung uap air, kemudian kondisi perawanan yg terbuka, dan sedikitnya kejadian hujan menjadi sebab mengapa cuaca terasa gerah atau ngelekeb akhir-akhir ini," tuturtnya.
Teguh menyebut kendati terjadi penurunan, hujan dalam skala sangat lokal masih terjadi.
"Dalam kondisi seperti ini, pastikan kondisi kesehatan masyarakat tetal terjaga. Apabila terjadi cuaca ekstrem dihimbau agar masyarakat tidak memaksakan perjalanan, dan diharap untuk mencari tempat berlindung di tempat yang kokoh," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.