Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara untuk Paspor Diperketat, tetapi Bingung Saat Pemohon Jawab Pertanyaan Ini

Kompas.com - 20/12/2023, 15:03 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Karawang mempunyai cara tersendiri untuk mencegah warga direkrut menjadi admin judi online hingga operator penipuan (scamming) di luar negeri. Salah satunya pengetatan pada proses wawancara. 

Seperti diketahui, akhir-akhir ini banyak kasus penyekapan warga negara Indonesia yang direkrut menjadi admin judi online di luar negeri. Salah satunya di Kamboja. 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Karawang Petrus Teguh Aprianto mengakui ada kasus WNI yang terjebak di luar negeri karena direkrut menjadi admin judi online hingga operator scammer dan mengalami sejumlah persoalan. Kebanyakan mereka bekerja di negara Kamboja, Filipina, dan Myanmar. 

Sesuai edaran dari pemerintah, kata Petrus, Imigrasi Karawang yang mencakup wilayah Karawang dan Purwakarta mengetatkan pengurusan paspor. 

Baca juga: WNA China Tertangkap Basah Saat Hendak Bikin Paspor Gara-gara Tak Bisa Bahasa Indonesia

"Kita perketat di wawancara. Misalnya kita tanya apa tujuannya bepergian ke negara tersebut. Misalnya jawabannya mau jalan-jalan, apa pekerjaannya, punya tabungan berapa," ujar Petrus di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Karawang, Rabu (20/12/2023). 

Jika jawabannya mencurigakan, kata Petrus, maka proses pembuatan atau perpanjangan paspor tidak akan diproses. Masayarakat pun akan diperi penjelasan. 

Meski begitu, ia mengakui memiliki kendala untuk menerapkan kebijakan tersebut. Salah satunya ketika masyarakat ditanya tujuan pembuatan paspor, jawabannya jika suatu ada keperluan ke luar negeri. 

"Misalnya kalau ditanya tujuannya apa, dijawab biar punya siapa, tahu suatu saat ada rezeki bisa jalan-jalan ke luar negeri. Kita tidak bisa apa-apa," ujarnya.

Adapun untuk sosialisasi kepada masyarakat, ujarnya, menjadi ranah Kementerian Luar Negeri dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Sedangkan wewenang imigrasi adalah pencegahan.

Hal serupa, kata Petrus, juga dilakukan pihaknya untuk mencegah masyarakat menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal. 

"Biasanya ketahuan karena keceplosan saat diwawancara dan diberi pertanyaan menjebak. Atau mau jalan-jalan tapi jawabannya mencurigakan," ujarnya. 

Baca juga: Mantan TKW Asal Blitar Dideportasi karena Miliki Paspor Taiwan

Setelah itu, pihak imigrasi akan mengarahkan masyarakat tersebut ke Disnakertrans untuk mengurus dokumen bekerja di luar negeri agar menjadi pekerja migran Indonesia yang sesuai prosedur. 

Diketahui, sejak 1 Januari 2023 hingga 10 Desember 2023, Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Karawang menerbitkan 48.797 paspor. Adapun yang ditolak saat proses wawancara sejumlah 232 pemohon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com