Yasril mengaku bersyukur karena selamat dari kecelakaan beruntun itu. Sebab, ia berhasil loncat lalu bergegas keluar dari bengkelnya.
Sedangkan untuk pemilik rumah makan atau korban lainnya berusaha keluar namun tak berhasil. Mereka akhirnya mengalami luka-luka karena tergencet truk boks.
"Ada korban yang kakinya kejepit, patah, dia lagi makan bakso," ujarnya.
Baca juga: Truk Tabrak 7 Kendaraan di Puncak, Diduga Rem Blong
Salah satu warga yang berada di lokasi, Anwar Sanusi (31) mengatakan bahwa kecelakaan beruntun itu berlangsung cepat.
Sebelum kejadian, kondisi lalu lintas ramai lancar. Lokasi kecelakaan berada di jalan turunan menikung tepat di depan sekolah.
Ketika itu, tiba-tiba satu unit truk boks meluncur dari atas dengan sangat cepat dan menabrak sejumlah kendaraan di depannya.
"Pertama kali yang nabrak itu truk boks dari arah atas Puncak Pass Cianjur, sampai sini kayaknya rem blong, terus kena motor dan angkot warna biru, terus angkot kuning, lalu mobil pribadi Avanza," ujar Sanusi yang merupakan seorang satpam di SDN Tugu Selatan 01.
Setelah itu, truk boks bergerak ke arah berlawanan dan terus melaju menabrak sepeda motor.
Tidak sampai di situ, truk boks kemudian membentur kendaraan lain lalu menghantam rumah makan dan bengkel.
Baca juga: Update Kecelakaan Beruntun di Puncak Bogor, Polisi: 2 Luka Berat, 12 Luka Ringan
Bahkan, truk boks berakhir nyangkut di tiang tembok rumah makan yang ada di pinggir Jalan Raya Puncak.
"Truk boks kembali meluncur menabrak angkot biru dan angkot kuning jurusan Bandung, terus kembali menabrak mobil Avanza yang langsung masuk (kedorong) ke gang. Yang nabrak warung dan bengkel truk boks," ungkapnya.
Menurut dia, truk boks menabrak kendaraan yang turun dan yang ke arah atas atau dari arah Jakarta.
"Ada yang ke bawah ada yang ke atas. Kendaraan yang ke atas itu angkot kuning dan motor di deket warung serta mobil Avanza. Kalau yang ke arah bawah, angkot biru. Jadi kecelakaan beruntun ini kayak karambol," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.