Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Video Viral Resepsi Pernikahan Unik 2 Pasangan Kembar di Bandung

Kompas.com, 1 Februari 2024, 15:11 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Video resepsi pernikahan dua pasangan pengantin kembar viral di media sosial. Video tersebut diunggah akun TikTok @hilmanhmzh_.

Dalam video tersebut diperlihatkan, dua pasangan pengantin kembar itu tengah berdiri di atas pelaminan untuk menerima tamu. Ada pula video yang memperlihatkan kekompakan kedua pasangan saat menggelar resepsi.

Kedua pasangan pengantin kembar itu yakni Sona Kurniawan (24) dan Deva Fauziah (23), serta pasangan Soni Kurniadi (24) dan Devi Fauziany (23).

Baca juga: Video Viral, Pelaku Pelecehan Payudara Siswi SMK Ditangkap Setelah Jatuh Ditabrak Mobil

Kompas.com menemukannya di Kampung Palasari, Desa Cikalong, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kedua pasangan tersebut tak menyangka, video resepsi pernikahan mereka bisa viral dan dianggap sebagai pasangan pengantin yang unik.

"Enggak nyangka sih, di luar nalar aja, enggak tahu bakal se-viral itu, lagian enggak ada niat buat viral cuma memang punya niatan nikah bareng," kata Deva, ditemui Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Video Viral Dugaan Penganiayaan Warga Pembentang Spanduk Ganjar, Bupati Gunungkidul: Jangan Terprovokasi

Deva membenarkan, baik teman dan tetangga banyak yang tak menyangka jika masing-masing dari mereka memiliki saudara kembar.

"Sama pengen tahu awal ceritanya, kakak sama kakak, adik sama adik, kita aja enggak tahu ya ngejalanin aja. Respons warga mah pada kaget, apalagi pas masuk TV, pada kaget," ungkap dia.

"Kalau Keluarga mah sudah tahu punya pacar yang sama punya saudara kembar," lanjut dia.

Gelar Resepsi Bersama

Ternyata, kedua pasangan tersebut sudah merencanakan melakukan acara resepsi pernikahan bersamaan.

Sona, suami dari Deva mengatakan, konsep resepsi bersamaan sudah direncanakan sejak awal. Walaupun Sona dan Devi memutuskan menggelar akad terlebih dahulu, baru resepsi berbarengan. 

Acara Akad nikah Sona dan Devi, digelar pada 23 Desember 2023 lalu, acara tersebut digelar dikediaman tepatnya di Cibaduyut, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Resepsi memang bareng cuma akadnya doang yang beda. Jadi saya duluan akadnya, tapi tanpa resepsi," ujar Sona.

Selang satu tahun kemudian, kata Sona, baru adiknya Soni dan Devi menggelar pernikahan pada 21 Januari 2024 kemarin.

"Biar irit biaya, menghemat sih intinya mah. Nah pas di resepsi adik itu kita resepsi bareng, dan ternyata viral," kata Sona.

Awal Bertemu

Deva menjelaskan awal mula, kedua pasangan kembar tersebut bertemu hingga memutuskan menikah.

Saat itu, kata Deva, ia dan adiknya (Devi) diajak oleh Sona untuk hikking ke salah satu gunung di wilayah Pangalengan.

"Jadi awal ketemu itu Saya, Devi dan Sona, belum ngelibatin adiknya Sona itu tahun 2019 pas mau naik gunung di Pangalengan," tuturnya.

Sepulang naik gunung, Deva dan Sona akhirnya memutuskan untuk berpacaran.

"Jadi aku sama Sona pacaran dulu, waktu naik gunung di awal itu, aku sama adik aku enggak tahun kalau Sona itu punya saudara kembar juga," jelas Deva.

Deva menuturkan kisah cinta sang adik Devi dengan Soni pun terjadi di tahun yang sama.

Pertemua keduanya, terjadi pada saat acara buka puasa bersama.

"Satu waktu ada acara buka bersama dia (Sona) bawa adiknya Soni, dari situ saya tahu kalau Sona itu punya kembaran, awalnya saya enggak tahu dia punya kembaran. Dari situ juga saya enggak tahu kalau Soni juga mendekati adik saya Devi. Enggak tahu aja mereka juga ternyata chatingan,"ungkapnya.

Belakangan, Deva baru mengetahui jika sang adik juga memiliki hubungan spesial dengan Soni.

"Kita pacaran kurang lebih 3 tahun, kalau nyadar kalau adik kita saling deket itu enggak lama dari acara yang buka bersama itu, pas lebaran lah, jadi ulah saling tahu. Ternyata mereka juga pacaran," bebernya.

Deva mengungkapkan, jika menggelar acara respsi bersama tidak hanya tercetus dari mereka, namun kedua orang tua mereka juga mengizinkan kedua pasangan kembar itu untuk melakukan acara resepsi bersama.

"Awalnya mah tahun kemarin, perkenalan sama orang tua awalan, langsung seminggu kemudian nentuin tanggal, momennya pas karena enggak boleh bareng ya dalam satu tahun adik kakak nikah, orang tua bilang ini momen yang pas bulan Desember," kata Deva.

Awalnya, lanjut Deva, masing-masing pasangan sudah menentukan tanggal pernikahan.

"Jadi kita udah punya tanggal sendiri-sendiri, awalnya. Setelah berembuk dengan keluarga baru lah dapet persetujuan akhirnya ya sudah bareng. Mereka (Soni-Devi) nyebut tanggal berapa, kita nyebut tanggal berapa. Paling ya udah respsinya bareng aja, tapi akad yang dibedain. Jadi kita akad aja, nah Soni-Devi akad dan resepsi tapi di barengin gitu respsinya," tuturnya.

Kerap Jadi Perhatian Publik

Kedua pasangan tersebut mewajarkan jika resepsi pernikahan mereka viral di media sosial.

Berdasarkan pengalaman mereka, kedua pasangan itu kerap menjadi perhatian publik saat masa berpacaran dulu.

Hal itu dibenarkan Devi, ia menyebut, saat masa pacaran mereka kerap pergi kencan bersama.

"Sering, soalnya dari kita pihak perempuan kalau satu pergi, orang tua mewajibkan satu lagi juga ikut, dan harus, biar ada cemburu," ujar Devi.

Apalagi, kata Devi, saat mereka bepergian ke tempat wisata atau Mall untuk membeli pakaian, tak sedikit yang bertanya hubungan mereka.

"iyah, kalau main dulu suka di lihatin orang. Pertama main ke Pangalengan pada ngeliatin, jadi enggak nyangka sama mungkin, pada nyangkanya kita berempat itu adik kakak bukan pacaran. Terus beli baju ke Mall juga pada nyangkanya adik kakak bukan pacaran," beber Devi.

Devi membenarkan jika pertemuan dia dengan sang Suami Soni terjadi di tahun 2019.

Ia mengaku tak menyadari jika suami dari kakaknya itu memilik saudara kembar.

"Enggak awalnya saya enggak tahun kalau Sona itu punya kembaran, terus Soni ini dulu punya pacar, aku tahunya dia (soni) punya pacar, tahu-tahu ngedeketin dan chatingan. Bisa di bilang gitu, karena dan saling sadarnya pas acara Bukber dan lebaran 2019," kata Devi.

Meski resepi pernikahan keduanya sempat ramai di sosial media. Namun keduanya enggan menjadikan kehidupan sehari-hari nya sebagai konten.

Soni suami dari Devi mengaku, video rekaman saat resepsi bukan disengaja, melainkan diambil oleh salah seorang sahabat mereka.

"Kalau ngonten sih sejalannya aja, cuma kalau saya pribadi sama kakak saya soal media sosial kurang paham, soalnya yang kemarin viral juga bukan dari kita, terus yang setting video juga kita enggak tahu harus bagaimana, jadi ya sejalannya aja," tutup Soni.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau