Meski kerap dilanda banjir, Rohmat mengaku sudah mengantisipasi apabila TPS 35 dilanda banjir secara mendadak.
Ia beserta petugas penyelenggara pemilu lainnya, sudah sepakat apabila banjir akan memindahkan proses pemungutan suara ke masjid atau madrasah terdekat yang berjarak sekitar 50 meter.
"Di sana ada lantai dua, jadi dipindahkan ke sana ke madrasah," ujarnya.
"Kalau lihat kondisi cuaca panas gini, mudah-mudahan enggak hujan, dan pemungutan suara hingga penghitungan berjalan lancar," ucapnya.
Tak hanya TPS 35, hampir semua TPS di Kampung Rancabali kerap dilanda banjir. Seperti TPS 33 di RT 2 dan TPS 34 di RT 3. Kemudian di RW 14 ada TPS 41.
Di TPS 35, sambung Rohmat, terdapat sekitar 250 pemilih, sedangkan di RW nya, terdapat sekitar 750 pemilih.
Kendati seluruh TPS kerap dilanda banjir, seluruh penyelenggara pemilu, sudah menyiapkan antisipasi dan jalur evakuasinya, jika terjadi banjir.
"Jadi memang jadi KPPS di sini terdapat tantangan lebih, kalau terjadi banjir," ujar Rohmat.
Sementara Diana Maulana (34) anggota KPPS 35 mengaku bertugas di wilayah TPS yang rentan banjir memliki tantangan tersendiri.
Ia mengatakan, jika terjadi banjir harus siap dan siaga untuk antisipasi dan evakuasi logistik.
"Ya, ada kekhawatiran banjir, tapi mudah-mudahan tak banjir jika melihat cuaca cerah seperti ini," kata Diana.
Terakhir banjir, kata Diana, terjadi Januari 2024. Saat itu ketinggian air sampai paha orang dewasa. Adapun banjir terbesar terjadi Maret 2018.
"Itu banjirnya sampai dua meter lebih. Mudah-mudahan saat pemilu hingga selesai nanti tak terjadi banjir," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.