Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Kedaulatan Pangan dari Kampung Cirendeu, 1 Abad Tak Makan Nasi

Kompas.com - 21/02/2024, 13:04 WIB
Bagus Puji Panuntun,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Beras mengalami kelangkaan di pasar dan memicu harga ikut naik.

Kondisi tersebut terjadi hampir merata di seluruh wilayah di tanah air sejak satu bulan terakhir.

Baca juga: Terungkap, Beras Mahal dan Langka karena Produsen Sengaja Setop Suplai ke Ritel

Berdasar tabel pangan Badan Pangan Nasional, harga beras jenis medium saat ini seharga Rp 14.080 per kilogram atau naik 0,64 persen.

Baca juga: Harga Beras Naik Tinggi, Bulog Gelontorkan Beras SPHP dan Beras Premium di DKI dan Jawa Barat

Sedangkan harga beras premium Rp 16.090 per kilogram atau naik 0,44 persen.

Naiknnya harga beras mencekik ekonomi masyarakat lantaran komoditas ini menjadi kebutuhan utama untuk dikonsumsi setiap hari.

Namun, di tengah sulitnya mendapatkan beras, ada satu kampung di Kelurahan Leuwi Gajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, yaitu Kampung Cirendeu, yang tidak peduli dengan kelangkaan maupun naiknya harga beras.

Masyarakat adat Cirendeu memang selalu lolos dari ancaman kelangkaan beras yang kerap melanda tanah air.

Hal ini karena mereka sudah seabad tidak mengonsumsi beras.

Kedaulatan pangan karena mereka menjadikan singkong sebagai makanan pokok dan berprinsip tidak mengonsumsi beras selama hidup.

"Abah sejak lahir sampai sekarang belum pernah memakan nasi, karena memang dari orangtua Abah dan sesepuh lain mewariskan prinsip itu," kata Ais Pangampih Kampung Adat Cirendeu, Abah Widi saat ditemui di Kampung Adat Cirendeu, Selasa (20/2/2024).

"Berhenti makan nasi itu tahun 1918, tapi tidak serta merta beralih langsung ke singkong. Baru tahun 1924 kami menjadikan singkong sebagai bahan baku makanan pokok," kata Abah Widi.

Peralihan makanan pokok dari nasi ke singkong juga membutuhkan waktu untuk adaptasi.

Berbagai makanan seperti umbi-umbian, jagung, hingga hasil bumi lainnya pernah dicoba untuk menggantikan nasi.

Sampai pada akhirnya singkong dianggap sebagai makanan pengganti nasi paling cocok.

Hingga pada tahun 1924, masyarakat Kampung Cirendeu mengolah singkong menjadi bahan pokok pengganti nasi sampai sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com