Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu dan Bayi Selamat dari Reruntuhan Pohon Besar di Cirebon

Kompas.com, 22 Februari 2024, 20:45 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Sejumlah petugas BPBD, Tagana, perangkat desa dan warga Gemulung Lebak, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, gotong royong, Kamis (22/2/2024) pagi.

Mereka memotong lalu menyingkirkan batang tubuh pohon randu yang menimpa rumah Kholil hingga rusak berat. Mereka juga merapihkan puing-puing yang berserakan.

Kholil (40) sang pemilik rumah meratapi peristiwa yang menimpa keluarganya. Dia masih tak percaya rumah yang baru dibangunnya beberapa bulan lalu, hancur seketika. Dari total luas bangunan sekitar 60 meter persegi, 80 persennya hancur.

Baca juga: Tertimpa Pohon Besar Saat Berburu Burung di Hutan Lindung, 4 Warga Garut Tewas

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan ini bahkan tak tahu bagaimana lagi dia dapat membangun tempat tinggal untuk istri serta empat anaknya.

Kesedihannya juga bertambah lantaran melihat istrinya, Maula (30) yang masih shock dan trauma atas insiden kemarin.

Bagaimana tidak, Maula serta bayi yang baru berusia 30 hari, Hafid (1 bulan) nyaris menjadi korban tertimpa reruntuhan pohon dan material rumah.

Baca juga: Kasus Ibu dan Bayi Meninggal di Indramayu, Polisi Periksa Bidan yang Tangani Persalinan

Kedua orang yang disayangi Kholil ini, hanya berjarak 30-50 sentimeter dari badan pohon tepat di belakangnya.

"Panik. Berhamburan, saya berusaha selamatkan keluarga. Istri lagi gendong yang kecil karena lagi rewel. Ini di sini, pohonnya di sini, hanya berapa jarak, nyarislah. Untungnya tidak kena," kata Kholil menunjukan lokasi istrinya berdiri dekat pohon ambruk, Kamis (22/2/2024) siang.

Bahkan, Hilya (5) anak ketiga Kholil yang tak jauh dari ibu dan adik bayinya, juga nyaris menjadi korban.

Sedangkan dua anak pertama dan keduanya, sedang berada di kamar mandi. Seketika, Kholil langsung membawa lima orang yang disayangi mengungsi ke rumah keluarga terdekat.

Untuk sementara waktu, enam orang jiwa ini mengungsi lantaran rumahnya tidak dapat dihuni. Kholil pun memohon kepada pemerintah untuk dapat kembali membangun rumah untuk istri dan empat anaknya.

Akhman Sodikin, Kepala Desa Gemulung Lebak, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, mengaku sangat prihatin. Dia juga tidak menyangka insiden pilu untuk menimpa keluarga Kholil.

Namun, diakui olehnya, ada sekitar tiga pohon besar yang tumbang sepanjang Rabu petang hingga malam. Ini terjadi disaat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayahnya.

"Kejadiannya sekitar jam 18.00 WIB sampai malam masih hujan, yang baru masuk catatan ada tiga pohon tumbang, satu ini menimpa rumah Bapak Kholil, dua lainnya di area pemakaman dan menimpa bangunan penyimpanan keranda mayat, dan lainnya," kata Akhman saat ditemui Kompas.com.

Dia berusaha melaporkan kejadian ini kepada Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Cirebon untuk dapat memberikan bantuan kepada Kholil.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau