"Jadi macet di Al Jabbar dan GBLA ada tol jadi gampang. Jadinya kendaraan wisatawan dari luar kota bisa langsung ke lokasi dan saat pulang pun bisa dimasukan langsung ke jalan tol," kata Sony.
"Cuma masalahnya nanti akan dibuka pintu tol langsung ke Gasibu, Ujungberung, dan lainnya itu berpotensi timbul penumpukan kendaraan di dalam kota," tambah dia.
Baca juga: Pasir Koja-Soekarno Hatta Jadi Rute Pertama Tol Dalam Kota Bandung
Dia mejelaskan, pembangunan tol dalam kota saat ini bukan menjadi proyek strategis nasional (PSN).
Ia yang pernah ikut dalam kajian proyek tersebut, menilai solusi tepat atasi kemacetan adalah tranportasi massal di tengah sempitnya lahan di Kota Bandung.
"Itu ide lama, saya ikut kajiannya tahun 1996 atau 1997. Dulu itu ada investor yang akan bangun cuma keburu krisis moneter tahun 1998. Saat ini itu bukan jadi prioritas lagi," kata dia.
Sony pun mendorong Pemkot Bandung untuk segera memperbaiki dan melengkapi angkutan massal yang ada demi atasi persoalan ini.
Meski menurut dia, hal tersebut memerlukan usaha keras dan konsistensi serta waktu yang relatif panjang.
"Keseriusan Kota Bandung membenahi angkutan massal ini tidak kuat. Dikit-dikit minta duit ke pusat, kenapa dorong ada tol juga Pemkot Bandung minta uangnya ke pusat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.