Permasalahan harga beras di pasaran ikut tinggi saat ini karena Kota Tasikmalaya memiliki pasar Induk Cikurubuk yang menopang kebutuhan pangan di Priangan Timur.
Warga Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar sampai Pangandaran berbelanja dan menjual hasil pertanian ke Kota Tasikmalaya.
Kegiatan itu ikut mempengaruhi fluktuasi harga selama ini.
"Kalau misalkan hasil tani Kota Tasikmalaya memenuhi suplai beras di pasaran tentu tidak, karena pasar induk di kita (Tasikmalaya) memenuhi beberapa daerah penyangga. Tapi kalau ketahanan pangan dari hasil pertaniannya, relatif aman," pungkasnya.
Baca juga: Kisah Petani Padi di Sumbawa Semakin Terhimpit Mahalnya Biaya Produksi
Hal sama diungkapkan Ketua Forum Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kota Tasikmalaya, Mumu Nuryaman, mengaku Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya selama ini terus mendorong motivasi dan berbagai bantuan peningkatan produksi tani ke 655 kelompok tani dan lainnya.
Seperti 200 lahan hektar sawah yang berhasil panen 4 kali dalam setahun merupakan program berkelanjutan yang terus ditingkatkan.
"Memang kendala para petani adalah kondisi alam paling penting. Makanya dengan adanya Perda, minimal lahan sawah masih terjaga dengan baik dan tak bisa alih fungsi lahan semena-mena," kata Mumu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.