Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Perundungan Anak di Cirebon, Korban Dikeroyok hingga Merintih Kesakitan

Kompas.com - 07/03/2024, 21:21 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Video kasus perundungan yang terjadi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, viral di media sosial, pada Kamis (7/3/2024) siang. Sejumlah anak-anak memukuli korban hingga berteriak dan merintih kesakitan.

Potongan video kasus kekerasan yang menyebar di sejumlah media sosial berjumlah lima. Video tersebut direkam oleh salah satu terduga pelaku itu sendiri.

Bahkan terdengar jelas suara perekam meminta agar seluruh anak-anak yang ada di lokasi untuk ikut serta memukuli korban.

Baca juga: Banjir Cirebon Tewaskan 2 Warga akibat Terbawa Arus dan Tersengat Listrik

"Ayo terus terus terus, wong loro woy, maning, maning, maning. Ayo tangi, siji, loro, telu, ayo terus terus terus, orang dua woy, lagi lagi lagi, ayo bangun, satu, dua, tiga, tendang," kata perekam dalam video.

Korban yang hanya seorang diri, mendapat perlakuan kasar. Ia ditendang, dipukuli, dibanting hingga berteriak kesakitan. Bahkan, korban yang semula berdiri, terjatuh tersungkur. Korban juga berulang kali mengerang kesakitan.

"Lara woy, lara woy, lara woy, sakit, sakit sakit," kata korban sambil terus menangis dan merintih kesakitan.

Baca juga: Hari Ketiga Banjir Rendam Cirebon, 46.617 Rumah di 9 Kecamatan Terdampak

Para pelaku yang diduga berjumlah lebih dari tujuh orang ini tak peduli. Bahkan mereka terus memukuli korban sambil berjoget di tengah dentuman musik.

Nani Triana, (42) bibi korban, menyebut peristiwa perundungan itu terjadi pada Senin (4/3/2024) siang.

Korban yang berinisial AES diajak oleh para terduga pelaku ke area perkebunan yang jauh dari pemukiman. Korban langsung mendapatkan perlakuan yang sangat tidak manusiawi itu.

Namun, video itu baru diketahui pihak keluarga pada Kamis (6/3/2024) atau dua hari setelah kejadian. Itu pun, kata Nani, pihak sekolah yang melaporkan hingga orangtua dan keluarga sangat bersedih.

"Kemarin sore tuh, kaget saya baru lihat video itu, masya Allah, orang jahat banget sama ponakan saya, sedih banget, Pak. Orangtuanya nangis terus," kata Nani saat ditemui Kompas.com di rumahnya.

Setelah itu, pihak keluarga langsung membawa korban ke rumah sakit untuk diobati. Ternyata, korban mengalami luka memar di bagian kepala, punggung, dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Korban tak cerita kepada satu pun pihak keluarga karena takut dan diancam para pelaku. Kini korban lebih sering murung, bersedih, dan menyendiri.

Nani sangat tak menyangka peristiwa pilu itu menimpa keponakannya yang masih berusia 13 tahun. Dia mengenal korban sebagai anak yang baik, rajin, dan juga tidak nakal.

Bahkan, korban kerap kali menjadi korban kejahilan teman-teman yang suka menyembunyikan sandal. Dia sering cerita sampai kerap kali kesulitan mencari alas kakinya itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Bandung
Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Bandung
Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Intip Peluang Golkar dan PKS Lawan PKB di Kabupaten Bandung

Intip Peluang Golkar dan PKS Lawan PKB di Kabupaten Bandung

Bandung
KPU Kabupaten Bandung Pastikan Tak Ada Cabup dari Jalur Independen

KPU Kabupaten Bandung Pastikan Tak Ada Cabup dari Jalur Independen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com