Jusuf Hamka, pendiri Nasi Kuning Babah Alun yang turut hadir dalam acara ini mengaku kagum dengan keberagaman yang ditunjukkan warga Cianjur.
“Semua berkumpul ya, umat kristiani, tionghoa, muslim. Kelenteng bisa ikut berpartisipasi, gereja juga. Saya iri sama Cianjur, Indonesia harus seperti Cianjur yang tidak membeda-bedakan,” kata Jusuf di sela acara, Sabtu.
Disebutkan, makanan yang dijajakan berasal dari pedagang kaki lima dan pelaku UMKM. Tujuannya, selain memberdayakan juga untuk melibatkan banyak pihak.
Jusuf berharap, keterlibatan dari berbagai golongan, antar kalangan bahkan lintas etnis ini bisa mempersatukan semua kalangan.
Terlebih, harga serba Rp 3.000 ini, menurut Jusuf memiliki makna filosofis tersendiri, yakni merujuk sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
“Semoga dapat menyatukan semua elemen masyarakat tanpa memandang golongan, suku, etnis, dan agama,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.