BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal memodifikasi cuaca untuk memudahkan pencarian korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Modifikasi cuaca dilakukan agar hujan yang diprediksi akan turun selama 10 hari ke depan tidak terjadi.
"Kami upayakan bekerja sama dengan BMKG untuk cuaca, khususnya untuk hujan kami akan kurangi dengan teknologi modifikasi cuaca," ujar Kepala BNPB Suharyanto, di Posko Pengungsian Desa Cibenda, Rabu (27/3/2024).
Kondisi kemiringan dan kontur lahan bekas longsor dinilai cukup membahayakan jika hujan terus-menerus mengguyur kawasan tersebut.
Cuaca yang buruk menghambat proses pencarian enam korban yang masih tertimbun oleh Tim SAR gabungan selama empat hari ke depan.
Baca juga: BNPB Suntik Anggaran Penanganan Bencana Longsor di Bandung Barat
"Masih ada waktu empat hari ke depan karena golden time-nya tujuh hari."
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi singkat untuk menentukan langkah penanganan, pertama yang harus dilakukan adalah enam korban yang belum ditemukan ini harus betul-betul dicari," kata Suharyanto.
Kondisi di lokasi longsor mengkhawatirkan, bahkan pagi ini ada longsoran baru akibat hujan deras yang mengguyur Kampung Gintung sejak semalam.
"Dari dialog kepada masyarakat ini juga takut untuk kembali ke rumah masing-masing karena khawatir ada bencana longsor susulan," ucap dia.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmud mengatakan, pengosongan kampung itu melihat dari potensi longsor susulan yang memungkinkan terjadi melihat kondisi cuaca 10 hari ke depan.
Baca juga: Hujan Masih Panjang, Warga Kampung Gintung Diminta Kosongkan Rumah
Untuk sementara, lahan miring di perkampungan itu akan dikaji terlebih dahulu oleh Badan Geologi.
Kajian itu akan menghitung seberapa aman lahan di Kampung Gintung untuk ditempati pascabencana.
Sedikitnya ada 527 jiwa yang saat ini mengungsi di GOR Desa Cibenda, SDN Padakati, dan SDN I Cibenda.
Untuk sementara, mereka diminta tidak dulu menempati rumah-rumah mereka lantaran kondisi lahan masih labil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.