"Di situ ada yang janggal. Rumahnya kok rapi. Motornya gak ada. Kasurnya diberdiriin. Pas kasurnya ditidurin kok ada yang janggal. Bagian atasnya itu kayak bekas sobekan," tutur Agus.
Atas kejanggalan-kejanggalan itu, Agus menduga Didi hilang dengan cara yang tidak wajar. Agus kemudian kembali melaporkan kejanggalan-kejanggalan itu ke Polres Cimahi untuk didalami.
Polisi kemudian membentuk tim untuk mengungkap laporan Agus. Satu per satu saksi diperiksa, sudut demi sudut rumah dicek. Namun tak ada satu pun tanda-tanda yang menunjukkan keberadaan Didi.
Beberapa minggu berselang, barang bukti dan keterangan saksi mengarah pada satu nama yakni Ijal (31) seorang tukang kebun yang biasa Didi pakai jasanya untuk membereskan rumah.
Polisi kemudian mengamankan Ijal di daerah Cianjur. Dari keterangan Ijal kemudian terkuak bahwa Didi memang sengaja dihilangkan olehnya.
Ijal mengaku membunuh dan mengubur Didi di bawah lantai ruang belakang rumah Didi. Demi menghilangkan jejak, Ijal memasang keramik yang sama di atas lubang tempat Didi dikubur.
"Ya meskipun dalam kondisi demikian, tapi alhamdulillah sudah terungkap kasusnya. Karena kan kita mencari itu hampir sebulan," ucap Agus.
Agus sama sekali tak menyangka jika Didi dibunuh oleh tukang kebun yang biasa bekerja di rumah itu. Hanya satu yang diharapkan keluarga, Ijal mendapatkan sanksi yang setimpal atas aksi kejinya.
"Ya kita kan enggak bisa menuntut banyak, cuma pastinya ingin pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya, keluarga ingin dapat keadilan juga," papar Agus.
Saat ini, Ijal ditahan di Mapolres Cimahi atas tuduhan pembunuhan. Ijal dikenai Pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.