Wawan menuturkan, seluruh bangunan rumah warga di kampungnya terdampak saat gempa mengguncang.
“Ada yang meninggal dan banyak yang terluka parah waktu itu. Alhamdulilah, sekarang warga pelan-pelan berupaya bangkit dan mulai pulih,” kata dia.
Kendati begitu, sampai saat ini masih ada 10 kepala keluarga yang tinggal di hunian sementara karena rumahnya belum diperbaiki.
“Janjinya (bantuan cair) di tahap 4. Mudah-mudahan bisa secepatnya agar warga kami semua bisa kembali lagi ke rumahnya masing-masing,” ujar Wawan.
Ketua Umum Rumah Amal Salman Mipi Ananta Kusuma mengatakan, program penataan kampung melalui konsolidasi tanah telah menjadi tonggak utama dalam mengembalikan kehidupan masyarakat.
Menurut dia, program yang digagas sejak setahun lalu itu dapat terealisasi berkat iuran tanah warga untuk tata ulang lanskap permukiman.
“Dalam prosesnya, warga secara sukarela menghibahkan 5 hingga 10 persen tanahnya untuk membantu memperbesar akses jalan utama serta gang dalam kampung," kata Mipi.
Dalam pengerjaannya, jalan utama yang semula rabat beton ditingkatkan dengan paving block dan diperlebar menjadi 2,6 meter, lengkap dengan drainase.
"Begitu juga jalanan di gang yang asalnya berkelok-kelok diupayakan menjadi lebih lurus dengan lebar 1,2 meter dan tersambung ke jalan utama," ujar dia.
Mipi berharap, program ini dapat menjadi sebuah antisipasi manakala terjadi bencana kembali.
“Warga bisa lebih mudah melakukan evakuasi, menjadi lebih lancar berkat perbaikan akses jalan yang telah dilakukan,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.