Abraham menambahkan, untuk kontrak pembelian senjata, kendaraan tempur dan alutsista lainnya hingga tahun 2024 telah mencapai Rp 25,7 triliun.
"Target revenue mencapai Rp 8,9 triliun semoga bisa kita capai, " akunya.
Baca juga: Jokowi Disopiri Prabowo Saat Naik Maung di PT Pindad Bandung
Adapun kontrak pemesanan alutsista, amunisi, senjata api, dan alat tempur lainnya ke PT Pindad (Persero) masih didominasi instansi dalam negeri.
"Kita lagi melakukan pembicaraan bisnis dengan sebagian negara Asia dan Timur Tengah untuk senjata, kendaraan tempur amunisi dan kita sudah melakukan ekspor ke Amerika Serikat," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang