Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sisdohiri, Tagana yang Dapat "Kiriman" Air Minum dari Allah

Kompas.com - 06/05/2024, 10:50 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Taruna Tanggap Bencana (Tagana) adalah satu dari beberapa relawan garda terdepan penanganan bencana di Indonesia.

Pertolongan segera terhadap korban bencana adalah pekerjaan utama bagi para relawannya.

Ini adalah pilihan hidup. Bagaimana tidak, mereka bekerja tanpa memikirkan upah demi kemanusiaan. 

Kesaksian Sisdohiri -salah satu dari 65 personel Tagana yang tercatat di Dinas Sosial, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mungkin bisa mewakilinya.

Suka duka telah dia lewati selama kurun waktu 14 tahun -sejak pertama bergabung pada tahun 2010 lalu.

Ketertarikannya terhadap kegiatan sosial mengantarkan Sisdohiri berlabuh dalam organisasi ini.

"Awalnya saya di karang taruna desa, terlibat aktif, dan hingga gabung Tagana di tahun 2010."

"Menurut saya, Tagana organisasi yang paling tinggi ibadahnya untuk menolong masyarakat," kata Sisdohiri saat ditemui Kompas.com di Kantor Dinas Sosial, pada Sabtu (4/5/2024) petang.

Sisdohiri ditempa beberapa momen pelatihan, tingkat kabupaten, provinsi, hingga kementerian.

Baca juga: Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

 

Ilmu dasar Tagana, water rescue, vertikal rescue, jungle rescue, pendirian shelter, logistik, psikologi dasar untuk trauma healing, dan lainnya adalah bekal utama selama bertugas.

Banjir besar di Susukan

Dia mempraktikkan ilmu pelatihan itu pada tiap kali penanganan bencana, termasuk banjir besar di Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, pada tahun 2017.

Baginya, peristiwa itu sangat berkesan. Saat itu, Sis merasa fisiknya nyaris tidak kuat karena berada di tengah banjir selama sekitar 18 jam.

Sejak penanganan pada pukul 19.00 WIB, dia terus menyusuri banjir ke rumah warga terdampak untuk evakuasi.

Sebagian personel memilih istirahat di pagi hari, ke tempat pengungsian dan atau pulang sejenak sambil mengganti baju.

Sisdohiri menunjukkan lencana Tagana Muda dan Tagana Madya yang dia dapat usai penanganan bencana di berbagai daerah, sejak tahun 2010 hingga 2024, di rumahnya, di Desa Cipinang, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (6/5/2024) siang.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON/ Kompas.com Sisdohiri menunjukkan lencana Tagana Muda dan Tagana Madya yang dia dapat usai penanganan bencana di berbagai daerah, sejak tahun 2010 hingga 2024, di rumahnya, di Desa Cipinang, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (6/5/2024) siang.

Namun, tidak bagi Sisdohiri. Penanganan yang dia lakukan berlanjut hingga siang hari sekitar pukul 12.00 WIB.

Petugas Tagana lainnya membawakan sisa dua buah bungkus nasi untuk makan siang Sisdohiri serta rekannya, di dekat rumah warga terdampak.

Namun, saat hendak makan, ada korban banjir yang meminta nasi karena kelaparan. Seketika, Sis memberikan dua buah nasi bungkus tersebut.

Padahal, nasi tersebut hendak dia makan setelah menahan lapar sejak pukul 19.00 WIB.

Air minum dari Allah

Tak lama setelah memberikan nasi, ada dua buah air minum kemasan gelas mengambang di permukaan air banjir dan melintasinya.

Dia mengambil, lalu meminumnya bersama rekannya. "Nasi itu saya ke warga, kasihan. Padahal saat itu kita sudah lapar dan lemas sekali," kata dia.

"Nah, anehnya, tiba tiba, ada minuman kemasan gelas lewat di atas permukaan air."

"Kami langsung ambil dan minum bareng-bareng, bersama sekitar enam orang. 'Kiriman' Allah sepertinya," kata Sis sambil tersenyum.

Akhirnya, sekitar pukul 16.00 WIB, selepas ashar atau sekitar 21 jam setelah penanganan banjir, Sis pulang. Dia bergantian dengan personel lainnya.

Baca juga: Cerita Asep Lampu, Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

 

Sambil berjalan pulang dia mampir ke warteg lantaran rasa lapar yang luar biasa.

Gadaikan KTP untuk tambal ban

Pengorbanan serupa juga pernah Sis lakukan saat penanganan bencana banjir luas yang melanda Kecamatan Waled serta delapan Kecamatan lainnya pada Maret 2024 kemarin.

Sis tak sempat membawa uang saat pertama kali menuju lokasi banjir, karena panik mendengar informasi banjir luas.

Setelah proses penanganan, Sis pulang untuk ganti baju, dan lainnya.

Sialnya, ban belakang motornya bocor dan tak ada uang serupiah pun di kantongnya. Sis terpaksa menggadaikan KTP sementara, agar motornya dapat diperbaiki dan dapat digunakan.

Baginya, selain kemampuan menolong, menjadi personel Tagana harus menyiapkan jiwa raga demi kemanusiaan: sepenuhnya.

Karena bila hanya mengharapkan materi, hasil yang didapat, jauh dari kata cukup.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com