BANDUNG, KOMPAS.com - Tidak adanya fasilitas terminal bagi angkutan kota dan bus di wilayah Cileunyi, Kabupaten Bandung, membuat daerah tersebut semrawut.
Pantauan Kompas.com, angkot dari jurusan Cileunyi-Cicaheum, Cileunyi-Cicalengka, hingga Jatinangor-Sumedang memilih memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
Selain menimbulkan kemacetan di jam-jam tertentu. Situasi tersebut juga membuat wajah daerah perbatasan Bandung-Sumedang semakin semerawut.
Baca juga: MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat
Wawan Kunardi (43), sopir angkot Cileunyi-Cicaheum mengaku tak punya pilihan selain memarkirkan mobilnya di badan jalan untuk parkir selepas mencari penumpang.
Pria yang sudah 14 tahun menjadi sopir angkot itu mengaku cukup nyaman beristirahat di lokasi tersebut, terutama di Simpang Susun Cileunyi.
Selain teduh karena berada di bawah bangunan jalan tol, di sepanjang jalan itu juga terdapat pedagang kaki lima yang mempermudah Wawan jika ingin makan, ngopi, dan bercengkrama dengan sesama sopir angkot.
"Mau gimana lagi, memang enggak punya tempat berhenti resmi, kan kalau ada terminal mah enak," katanya ditemui di sela-sela waktu istirahatnya, Senin (22/5/2024).
Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi
Ia meyakini, jika sopir angkot yang lain juga memiliki pendapat yang sama dengannya. Pasalnya tak ada terminal yang menampung mereka saat mencari penumpang.
"Dulu mah ada di situ dekat pasar di bawah pasar," ucap dia.
Saat ini, bekas terminal Cileunyi menjadi lahan kosong yang tidak difungsikan.
Wawan mengungkapkan beberapa tahun ke belakang terminal Cileunyi sempat dipindahkan ke lahan kecil yang ada di Pasar Sehat Cileunyi. Namun lokasi itu hanya mampu menampung 20 hingga 30 angkot saja.
"Tahu sendiri di sini ada berapa jurusan angkot, kalau yang di lahan parkiran Pasar Cileunyi kan kecil, pasti kurang nyaman dengan yang berkunjung ke pasar, jadi milih di sini (pinggir jalan) saja," tutur dia.
Setelah pembangunan Jalan Tol Cileunyi, Wawan mengaku sempat mendengar kabar jika Terminal Cileunyi akan kembali dihidupkan atau membangun terminal yang baru.
"Kalau denger kabar mau dibangun terminal udah sering tapi sampai sekarang belum ada terus," ujar Wawan.
Hal serupa dirasakan Ipin Sobari (33), sopir angkot jurusan Jatinangor-Sumedang. Ipin tak menampik ada keluhan warga dan sesama sopir angkot yang berharap adanya terminal Cileunyi.
"Kalau ada terminal mah tertib, kita enggak akan memanfaatkan kolong jembatan, sekalipun kolong jembatan tapi ini enak teduh," kata Ipin.
Ipin mengaku selama 8 tahun menjadi sopir angkot baru kali ini memanfaatkan jalan raya sebagai tempat istirahat atau cari penumpang.
"Kebanyakan kalau enggak cari penumpang ya, istirahat aja soalnya teduh. Di sini bukan hanya jalur Cileunyi-Cicaheum aja, ada Cicalengka-Cileunyi, ada juga Sumedang," tandasnya.
Kendati rentan diprotes lantaran membuat macet arus lalu lintas, Ipin menyebut, sopir angkot yang menjadikan Cileunyi sebagai simpul tak punya pilihan banyak.
"Kalau bicara macet mah ya emang gimana lagi tapi jangan terus nyalahin sopir angkot saja, kalau kita dikasih tempat mah enak gitu," ungkap Ipin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.