Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulung Sampah di Citarum, Cuma Cari Plastik, Mayat Pun Diabaikan

Kompas.com - 13/06/2024, 14:10 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Aroma Sungai Citarum menyeruak. Baunya yang khas campuran berbagai limbah dengan air Situ Cisanti yang mengalir sepanjang 297 kilometer hingga ke Laut Jawa.

Lautan sampah di bawah jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, membentang sepanjang tiga kilometer.

Tampak dari ujung hamparan sampah itu sebuah perahu kayu kecil mencoba membelah lautan sampah.

Seorang pemuda melaju ke tengah sampah-sampah tanpa peduli kotor atau bau yang menyengat.

Namanya Mulyana. Dia adalah pemuda usia 18 tahun asal Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat yang hidup sebagai pemulung di bantaran Sungai Citarum.

“Lagi mencari sampah plastik. Buat dijual lagi. Ngumpulin-nya bekas botol plastik, cup gelas plastik, semuanya yang dari plastik,” kata Mulyana.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat menghitung, 60 persen dari lautan sampah yang menjadi hamparan di permukaan Sungai Citarum merupakan sampah plastik.

Baca juga: Cegah Pencemaran Citarum, DLH Jabar Kerahkan Patroli Sungai

Dari tumpukan itu, Mulyana maraup cuan dengan memungut sampah plastik yang bisa ia jual lagi ke pengepul.

Sampah-sampah plastik yang ia pungut nantinya akan didaur ulang untuk disulap menjadi barang yang mempunyai nilai manfaat.

“Mulai mencari (plastik) setiap hari dari jam enam pagi sampai jam 12 siang. Nanti hasilnya ditimbang untuk dijual,” ujar Mulyana.

Dalam waktu setengah hari, Mulyana biasanya bisa mengumpulkan sampah plastik sampai 50 kilogram. Jika lebih rajin ia bahkan bisa mengumpulkan 1-2 kwintal sehari.

Cuma cari plastik, temuan mayat diabaikan

Lautan sampah membentang di perairan Sungai Citarum di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (12/6/2024) pagi. Tepat di bawah Jembatan Callender Hamilton (DH) atau Babakan Sapan (BBS) sampah-sampah itu menutup lapisan air sepanjang mata memandang dari ujung aliran sungai hingga muara di waduk Saguling.KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Lautan sampah membentang di perairan Sungai Citarum di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (12/6/2024) pagi. Tepat di bawah Jembatan Callender Hamilton (DH) atau Babakan Sapan (BBS) sampah-sampah itu menutup lapisan air sepanjang mata memandang dari ujung aliran sungai hingga muara di waduk Saguling.
Hal serupa juga dilakukan oleh Aten (53). Ia mengumpulkan sampah bernilai dari Sungai Citarum untuk menghidupi keluarganya.

Menggunakan perahu kayu sederhana, ia menumpuk sampah plastik mulai dari botol bekas, gelas bekas, dan berbagai macam jenis sampah plastik.

“Nanti jam enam sore ada pengepulnya datang. Sampah-samph yang diambil dari sungai langsung diangkut,” kata Aten.

Baca juga: Sampah di Sungai Citarum Diangkut ke TPA Sarimukti

Tak jarang Aten menemukan barang-barang bekas yang tidak biasa. Furnitur seperti sofa, lemari pakaian, bahkan sampai mayat manusia pun sering dia jumpai di tengah gundukan sampah ini.

“Di lokasi ini memang tempat berkumpulnya berbagai sampah dari Bandung. Sering lihat mayat juga. Tapi karena malas jadi saksi dan menghabiskan waktu, kadang kita lewat aja,” papar Aten.

Sampah domestik yang dibuang ke Sungai Citarum masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

Perilaku buruk buang sampah ke sungai itu menjadi tugas Pemerintah daerah masing-masing untuk mendisiplinkan warganya demi mewujudkan Citarum yang "harum".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Artis Maju di Pilkada Bandung Raya, Jadi Ujian Kecerdasan Pemilih

Artis Maju di Pilkada Bandung Raya, Jadi Ujian Kecerdasan Pemilih

Bandung
Belum Lengkap, Kejati Kembalikan Berkas Pegi Setiawan ke Polda Jabar

Belum Lengkap, Kejati Kembalikan Berkas Pegi Setiawan ke Polda Jabar

Bandung
Jaksa Sebut Berkas Perkara Pegi dari Polda Jabar Belum Lengkap

Jaksa Sebut Berkas Perkara Pegi dari Polda Jabar Belum Lengkap

Bandung
83 Warga Bandung Barat Keracunan Nasi Boks dari Acara Khitanan

83 Warga Bandung Barat Keracunan Nasi Boks dari Acara Khitanan

Bandung
3 Tersangka Korupsi Pasar Cigasong Diserahkan ke Kejari Majalengka

3 Tersangka Korupsi Pasar Cigasong Diserahkan ke Kejari Majalengka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Bandung
Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Bandung
Cerita Eddi Brokoli 10 Tahun Bujuk Orang Donor Darah, dari Tak Tidur hingga Degdegan Digerebek

Cerita Eddi Brokoli 10 Tahun Bujuk Orang Donor Darah, dari Tak Tidur hingga Degdegan Digerebek

Bandung
Dari Panggung Kampus ke Panggung Kota

Dari Panggung Kampus ke Panggung Kota

Bandung
Diusung PAN di Pilkada Jabar, Bima Arya: Ini Masih Banyak Belum Pastinya

Diusung PAN di Pilkada Jabar, Bima Arya: Ini Masih Banyak Belum Pastinya

Bandung
Gara-gara Merokok di Kasur, Kakek Penderita Stroke di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Gara-gara Merokok di Kasur, Kakek Penderita Stroke di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kelelahan, 2 Jemaah Haji Lansia asal Cianjur Meninggal

Kelelahan, 2 Jemaah Haji Lansia asal Cianjur Meninggal

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com