Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ratusan Warga Sukabumi Keracunan Makanan Hajatan, 2 Orang Meninggal

Kompas.com - 13/06/2024, 17:37 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Ratusan warga di Kecamatan Sagaranten dan Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan.

Dua warga meninggal diduga akibat kejadian ini.

Camat Sagaranten Ridwan Agus mengatakan, para korban mulanya mengonsumsi makanan hajatan di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Minggu (9/6/2024).

Isi nasi boks tersebut, yaitu nasi merah, tumis buncis, mi, dan ayam goreng.

Beberapa jam usai menyantap hidangan itu, warga merasakan mual, pusing, meriang, muntah-muntah, dan buang air besar secara terus-menerus.

Para warga yang diduga mengalami keracunan mulai mendatangi fasilitas kesehatan setempat pada Senin (10/6/2024).

Hingga Selasa (11/6/2024) siang, masih banyak warga yang berdatangan ke puskesmas maupun rumah sakit.

Baca juga: Lebih dari 100 Orang di Sukabumi Keracunan Makanan, Seorang Anak Meninggal Dunia

Cucu Sumintardi selaku Kepala Bidang Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Dinas Kesahatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menuturkan, hingga Kamis (13/6/2024), jumlah korban mencapai 194 orang.

“Yang masih dirawat ada 63 orang di Puskesmas Sagaranten dan RSUD Sagaranten,” ujarnya, Kamis.

Kejadian ini diduga mengakibatkan dua warga meninggal.

Dua orang itu adalah anak berinisial NR (9), yang meninggal pada Senin (10/6/2024) sekitar pukul 23.15 WIB; sedangkan Nandang (54) mengembuskan napas terakhir pada Rabu (12/6/2024) sekira pukul 12.40 WIB.

Cucu menuturkan, Dinkes belum mengetahui penyebab pasti dugaan keracunan makanan tersebut. Untuk itu, Dinkes sudah mengirimkan sampel makanan ke Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Barat untuk diperiksa.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratarium,” ucapnya.

Baca juga: Korban Meninggal akibat Keracunan Makanan di Sukabumi Jadi 2 Orang

Bocah meninggal diduga jadi korban keracunan makanan di Sukabumi

Camat Curugkembar Asep Mulyadi mengungkapkan, korban berinisial NR merupakan warga Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar.

Usai diduga mengalami keracunan, bocah tersebut dibawa ke Puskesmas Curugkembar, lalu dirujuk ke RSUD Sagaranten.

"Korban mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan di acara syukuran pernikahan kerabatnya di Kampung Ciminggir, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Ahad (9/6)," ungkapnya, Selasa (11/6/2024), dilansir dari Antara.

Baca juga: Sampel Makanan Penyebab Ratusan Warga Sukabumi Keracunan Diperiksa

 

Berdasarkan informasi yang diterima Asep, anak itu mulai mengalami gejala pada Senin sekitar pukul 18.00 WIB.

Korban lantas dibawa ke Puskesmas Curugkembar. Sewaktu menjalani perawatan, anak itu sempat kejang-kejang.

Baca juga: Bocah 9 Tahun di Sukabumi Meninggal Diduga karena Keracunan Saat Hajatan, 136 Orang Lainnya Dirawat

NR akhirnya dirujuk ke RSUD Sagaranten. Akan tetapi, kondisi kesehatan korban terus menurun. Pukul 23.05 WIB, NR meninggal dunia.

"Kasus meninggalnya seorang korban keracunan ini sudah ditangani pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, untuk mengungkap penyebab utamanya. Apakah korban meninggal murni akibat keracunan makanan atau ada pemicu atau penyebab lainnya," tuturnya.

Saat ini, Dinkes Jawa Barat sedang meneliti sampel makanan yang disajikan di hajatan tersebut.

Baca juga: Keracunan di Gunungkidul Tewaskan 2 Orang, Bakteri E coli dan Kapang Ditemukan di Feses Pasien

Sumber: Kompas.com (Penulis: Riki Achmad Saepulloh | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Bandung
Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Bandung
Cerita Eddi Brokoli 10 Tahun Bujuk Orang Donor Darah, dari Tak Tidur hingga Degdegan Digerebek

Cerita Eddi Brokoli 10 Tahun Bujuk Orang Donor Darah, dari Tak Tidur hingga Degdegan Digerebek

Bandung
Dari Panggung Kampus ke Panggung Kota

Dari Panggung Kampus ke Panggung Kota

Bandung
Diusung PAN di Pilkada Jabar, Bima Arya: Ini Masih Banyak Belum Pastinya

Diusung PAN di Pilkada Jabar, Bima Arya: Ini Masih Banyak Belum Pastinya

Bandung
Gara-gara Merokok di Kasur, Kakek Penderita Stroke di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Gara-gara Merokok di Kasur, Kakek Penderita Stroke di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kelelahan, 2 Jemaah Haji Lansia asal Cianjur Meninggal

Kelelahan, 2 Jemaah Haji Lansia asal Cianjur Meninggal

Bandung
Pembunuh Debt Collector di Sukabumi Divonis 15 Tahun Penjara

Pembunuh Debt Collector di Sukabumi Divonis 15 Tahun Penjara

Bandung
Kaca Mobil Pembawa Dana Desa di Bogor Dijebol, Uang Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan Raib

Kaca Mobil Pembawa Dana Desa di Bogor Dijebol, Uang Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan Raib

Bandung
Santap Nasi Boks Perpisahan Sekolah, 125 Orang di Bandung Barat Keracunan

Santap Nasi Boks Perpisahan Sekolah, 125 Orang di Bandung Barat Keracunan

Bandung
Mobil Patwal Polisi di Medan Rusak Parah Ditabrak Terios, Ban sampai Lepas

Mobil Patwal Polisi di Medan Rusak Parah Ditabrak Terios, Ban sampai Lepas

Bandung
Minum Alkohol 70 Persen Campur Minuman Berenergi, 3 Pemuda di Sukabumi Tewas

Minum Alkohol 70 Persen Campur Minuman Berenergi, 3 Pemuda di Sukabumi Tewas

Bandung
Cegah Judi Online, Ponsel Milik Para Polisi Pun Dirazia

Cegah Judi Online, Ponsel Milik Para Polisi Pun Dirazia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com