Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengecewakan, Kepala Daerah Bandung Raya Tak Hadiri Rapat soal Citarum

Kompas.com - 19/06/2024, 14:38 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna kecewa lantaran ada beberapa Kepala Daerah di Bandung Raya yang tidak hadir saat rapat penanganan permasalahan sampah di Sungai Citarum.

Padahal, kata dia, kegiatan yang digelar oleh Sekertaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman tersebut sangat penting dalam ulaya keberlanjutan dan keberlangsungan Sungai Citarum.

Bupati Bandung, menjadi satu-satunya Kepala Daerah yang menghadiri forum tersebut. Ironisnya, tuan rumah Pj Bupati Bandung Barat Ade Zakir pun tidak menghadiri dalam acara tersebut.

Baca juga: Tangani Sampah Citarum, Jabar Terjunkan Personel dan Alat Berat

"Kita kan diundang Pak Sekda Jabar, dan dalam kalimatnya disampaikan urgent. Artinya harus diperhatikan mana yang prioritas, mana yang ditinggalkan."

"Karena urgent, walau saya banyak kegiatan, ya saya datang," ujar Dadang Supriatna dijumpai di kawasan Jembatan BBS, Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (19/6/2024).

Dadang menyayangkan kegiatan penting tersebut hanya dihadiri oleh Sekda atau Kepala Dinas masing-masing daerah.

Dia menilai, mereka yang memilih tidak hadir, seolah menunjukkan sikap yang kurang mendukung upaya perlindungan lingkungan dan pengelolaan sungai.

Dadang mengungkapkan, sengaja menyempatkan waktu untuk hadir di kegiatan tersebut, untuk meninjau langsung kondisi lapangan dilanjutkan dengan rapat untuk membahas solusi.

"Saya sengaja hadir lengkap dengan Sekda dan para kepala dinas. Tapi ternyata kepala daerah dan Pj yang lain tidak ada yang hadir, sehingga tidak bisa memutuskan langsung di lapangan."

Baca juga: Bantuan Dana Rp 1,4 Triliun Khusus untuk Atasi Sampah Citarum

"Kalau saya kan tadi bisa langsung memutuskan," ungkap dia.

Ia menyebut, diperlukan komitmen tinggi dan keseriusan dalam penanganan permasalahan Sungai Citarum.

Idealnya, lanjut dia, dalam forum yang sangat penting seperti itu, kepala daerah sebagai pembuat keputusan dapat hadir langsung tanpa mewakilkan, agar dapat membuat keputusan secara langsung.

"Persoalan sampah ini kan sifatnya urgent. Artinya, kepala daerah harus hadir dan ngasih solusi, memberikan kebijakan."

"Kalau diwakilkan, kan tidak bisa memutuskan. Saya selaku decision maker dalam konteks selaku pimpinan daerah hadir langsung, artinya bisa membuat keputusan langsung," tutur dia.

Selain itu, penanganan permasalahan Citarum harus komprehensif dari hulu sampai hilir, serta dilakukan secara kompak dan bersama-sama.

Baca juga: Sampah di Jembatan Sungai Citarum Ditarget Bersih dalam 1,5 Bulan

 

Demi kesuksesan program Citarum Harum, ia meminta agar ego sektoral dan budaya saling menyalahkan dihilangkan.

"Jangan ada ego sektoral. Makanya tadi saya minta coba hitung secara seksama berapa kebutuhan total, bagaimana pembagiannya?"

"Tapi Provinsi juga jangan cuma instruksi, tapi enggak ngasih anggaran. Kan tidak adil," ungkap dia.

"Saya juga minta Pemprov, coba turunkan lah anggaran untuk membantu kabupaten/kota. Karena Citarum ini kan melintasi hampir 13 daerah terutama di Bandung Raya," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Bandung
Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Bandung
Cerita Eddi Brokoli 10 Tahun Bujuk Orang Donor Darah, dari Tak Tidur hingga Degdegan Digerebek

Cerita Eddi Brokoli 10 Tahun Bujuk Orang Donor Darah, dari Tak Tidur hingga Degdegan Digerebek

Bandung
Dari Panggung Kampus ke Panggung Kota

Dari Panggung Kampus ke Panggung Kota

Bandung
Diusung PAN di Pilkada Jabar, Bima Arya: Ini Masih Banyak Belum Pastinya

Diusung PAN di Pilkada Jabar, Bima Arya: Ini Masih Banyak Belum Pastinya

Bandung
Gara-gara Merokok di Kasur, Kakek Penderita Stroke di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Gara-gara Merokok di Kasur, Kakek Penderita Stroke di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kelelahan, 2 Jemaah Haji Lansia asal Cianjur Meninggal

Kelelahan, 2 Jemaah Haji Lansia asal Cianjur Meninggal

Bandung
Pembunuh Debt Collector di Sukabumi Divonis 15 Tahun Penjara

Pembunuh Debt Collector di Sukabumi Divonis 15 Tahun Penjara

Bandung
Kaca Mobil Pembawa Dana Desa di Bogor Dijebol, Uang Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan Raib

Kaca Mobil Pembawa Dana Desa di Bogor Dijebol, Uang Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan Raib

Bandung
Santap Nasi Boks Perpisahan Sekolah, 125 Orang di Bandung Barat Keracunan

Santap Nasi Boks Perpisahan Sekolah, 125 Orang di Bandung Barat Keracunan

Bandung
Mobil Patwal Polisi di Medan Rusak Parah Ditabrak Terios, Ban sampai Lepas

Mobil Patwal Polisi di Medan Rusak Parah Ditabrak Terios, Ban sampai Lepas

Bandung
Minum Alkohol 70 Persen Campur Minuman Berenergi, 3 Pemuda di Sukabumi Tewas

Minum Alkohol 70 Persen Campur Minuman Berenergi, 3 Pemuda di Sukabumi Tewas

Bandung
Cegah Judi Online, Ponsel Milik Para Polisi Pun Dirazia

Cegah Judi Online, Ponsel Milik Para Polisi Pun Dirazia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com