BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna kecewa lantaran ada beberapa Kepala Daerah di Bandung Raya yang tidak hadir saat rapat penanganan permasalahan sampah di Sungai Citarum.
Padahal, kata dia, kegiatan yang digelar oleh Sekertaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman tersebut sangat penting dalam ulaya keberlanjutan dan keberlangsungan Sungai Citarum.
Bupati Bandung, menjadi satu-satunya Kepala Daerah yang menghadiri forum tersebut. Ironisnya, tuan rumah Pj Bupati Bandung Barat Ade Zakir pun tidak menghadiri dalam acara tersebut.
Baca juga: Tangani Sampah Citarum, Jabar Terjunkan Personel dan Alat Berat
"Kita kan diundang Pak Sekda Jabar, dan dalam kalimatnya disampaikan urgent. Artinya harus diperhatikan mana yang prioritas, mana yang ditinggalkan."
"Karena urgent, walau saya banyak kegiatan, ya saya datang," ujar Dadang Supriatna dijumpai di kawasan Jembatan BBS, Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (19/6/2024).
Dadang menyayangkan kegiatan penting tersebut hanya dihadiri oleh Sekda atau Kepala Dinas masing-masing daerah.
Dia menilai, mereka yang memilih tidak hadir, seolah menunjukkan sikap yang kurang mendukung upaya perlindungan lingkungan dan pengelolaan sungai.
Dadang mengungkapkan, sengaja menyempatkan waktu untuk hadir di kegiatan tersebut, untuk meninjau langsung kondisi lapangan dilanjutkan dengan rapat untuk membahas solusi.
"Saya sengaja hadir lengkap dengan Sekda dan para kepala dinas. Tapi ternyata kepala daerah dan Pj yang lain tidak ada yang hadir, sehingga tidak bisa memutuskan langsung di lapangan."
Baca juga: Bantuan Dana Rp 1,4 Triliun Khusus untuk Atasi Sampah Citarum
"Kalau saya kan tadi bisa langsung memutuskan," ungkap dia.
Ia menyebut, diperlukan komitmen tinggi dan keseriusan dalam penanganan permasalahan Sungai Citarum.
Idealnya, lanjut dia, dalam forum yang sangat penting seperti itu, kepala daerah sebagai pembuat keputusan dapat hadir langsung tanpa mewakilkan, agar dapat membuat keputusan secara langsung.
"Persoalan sampah ini kan sifatnya urgent. Artinya, kepala daerah harus hadir dan ngasih solusi, memberikan kebijakan."
"Kalau diwakilkan, kan tidak bisa memutuskan. Saya selaku decision maker dalam konteks selaku pimpinan daerah hadir langsung, artinya bisa membuat keputusan langsung," tutur dia.
Selain itu, penanganan permasalahan Citarum harus komprehensif dari hulu sampai hilir, serta dilakukan secara kompak dan bersama-sama.
Baca juga: Sampah di Jembatan Sungai Citarum Ditarget Bersih dalam 1,5 Bulan
Demi kesuksesan program Citarum Harum, ia meminta agar ego sektoral dan budaya saling menyalahkan dihilangkan.
"Jangan ada ego sektoral. Makanya tadi saya minta coba hitung secara seksama berapa kebutuhan total, bagaimana pembagiannya?"
"Tapi Provinsi juga jangan cuma instruksi, tapi enggak ngasih anggaran. Kan tidak adil," ungkap dia.
"Saya juga minta Pemprov, coba turunkan lah anggaran untuk membantu kabupaten/kota. Karena Citarum ini kan melintasi hampir 13 daerah terutama di Bandung Raya," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.