KOMPAS.com - Pria pemakan 70 paku di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diperbolehkan pulang pada Kamis (27/6/2024) usai dirawat pasca-operasi di RSUD Indramayu.
Direktur Utama RSUD Indramayu Deden Bonni Koswara mengatakan, berdasarkan pemeriksaan dokter, kondisi laki-laki berinisial SH (22) tersebut dinyatakan baik.
“Sehingga pasien sudah diperbolehkan pulang,” ujarnya, Jumat (28/6/2024), dikutip dari Tribun Jabar.
Deden meminta kepada pihak keluarga supaya SH rutin kontrol setelah pulang, baik ke poli bedah pasca-operasi maupun poli jiwa.
“Ini untuk mengatasi gangguan kejiwaannya supaya tidak mengulangi kebiasaan jeleknya,” ucapnya.
Baca juga: Dokter Temukan 70 Paku Besar di Perut Pria Indramayu, Dioperasi Selama 2 Jam
Sebelumnya, warga Kecamatan Indramayu tersebut sempat mengeluhkan sakit luar biasa pada perutnya. Ia juga kerap muntah-muntah.
Ketika SH diperiksa di RSUD Indramayu, diketahui bahwa terdapat 70 butir paku dalam perutnya.
“Keluarga juga baru tahu SH makan paku, karena yang mereka lihat biasanya ia makan jarum pentul, jarum jahit,” ungkap Deden, Selasa (25/6/2024).
Saat mengoperasi SH selama dua jam, tim medis berhasil mengeluarkan 70 paku dari perut pasien. Sebanyak 69 buah ditemukan di lambung, sedangkan satu paku berada di usus.
Paku-paku tersebut berukuran 4-7 sentimeter.
“Dari 70 paku itu hanya sebagian kecil saja yang berkarat,” tutur Deden.
Selain paku, tim medis juga menemukan jarum pentul di perut SH.
Baca juga: Usai Dioperasi, Pria di Indramayu yang Makan 70 Paku Kondisinya Stabil
Kebiasaan SH memakan jarum maupun paku telah berlangsung selama setahun terakhir.
Deden menuturkan, berdasarkan diagnosis, SH menderita delusi. Dia menyakini bahwa tubuhnya kebal dan bisa makan paku.
“Jadi dia ada halusinasi, menurut pengakuannya dia disuruh oleh sosok perempuan,” jelasnya.
Baca juga: Fakta Dokter Temukan 70 Paku di Perut Pria Indramayu, Pasien Sempat Muntah dan Mengeluh Sakit
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pria Pemakan 70 Paku di Indramayu Sudah Boleh Pulang dari RS, Dokter Minta Pasien Lakukan Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.