Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diungkap, Hasil Pengawasan Kasus Tewasnya 4 Pekerja Pabrik Pupuk di Karawang

Kompas.com - 05/07/2024, 12:17 WIB
Farida Farhan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengawas Ketenagakerjaan (Wasnaker) Wilayah II Karawang mengungkap hasil pengawasan tim spesialis pada kasus tewasnya empat pekerja pabrik pupuk di Karawang, Jawa Barat.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala UPTD Wasnaker Wilayah II Karawang Dani Prianto Hadi mengatakan, selama dua hari berturut-turut sejak peristiwa empat pekerja tewas, pihaknya menurunkan tim reaksi cepat ke area produksi PT Multidaya Putra Sejahtera (MPS).

Lokasi pabrik tersebut berada di Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Tim terdiri atas penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), spesialis Pesawat Uap dan Bejana Tekan (PUBT), spesialis lingkungan kerja, spesialis listrik, dan pengawas ketenagakerjaan umum.

Dani mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap beberapa pihak terkait, antara lain perwakilan manajemen dan beberapa pekerja, didapatkan informasi kejadian tersebut berawal dari kegiatan rutin pada area mixing storage dengan jenis produk pupuk cair yang berbeda.

Baca juga: Diduga Keracunan, 4 Karyawan Pabrik Pupuk di Karawang Tewas

Sehingga, kata Dani, diperlukan proses pembersihan dengan cara menguras tangki air berkapasitas 5000 liter yang difungsikan sebagai storage tank.

Kecelakaan kerja tersebut, kata Dani, diduga karena kurangnya pengawasan dari manajemen atau leak of control management.

Juga, tenaga kerja kurang kompeten untuk melaksanakan pekerjaan, serta ruang yang terbatas sarana dan prasarana K3 seperti standar operating prosedur (SOP).

Ditemukan keterbatasan alat bantu kerja, dan alat pelindung diri (APD) yang kurang memadai.

Selain itu, juga terdapat kondisi tidak aman dari area tempat kerja saat melakukan pengurasan pada tangki air tersebut.

"Sehingga mengakibatkan sejumlah pekerja menjadi korban pada peristiwa tragis kecelakaan kerja di ruang terbatas," kata Dani dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Bupati Karawang Tutup Sementara Pabrik Pupuk Usai 4 Pekerja Tewas Keracunan

Empat pekerja yang tewas yakni Asep Kohar (51), Marsidi (34), Nana Mulyana (42), dan Husni Saepul (44). Selain itu, satu pekerja masih dalam kondisi kritis atas nama Agus Mulyana.

UPTD Wasnaker Wilayah II Karawang, kata Dani, sangat menyesalkan terjadinya kecelakaan tersebut. Pihaknya, kata Dani, berharap peristiwa tersebut menjadi pembelajaran bagi semua pihak. "Dan jangan sampai terulang lagi," ujar Dani.

Dani juga mengimbau agar seluruh perusahaan, baik pengusaha maupun pengurus perusahaan selalu berkomitmen melaksanakan prinsip dasar K3. Tujuannya, untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja secara konsisten disemua lini pekerjaan.

Sesuai UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, K3 harus dijadikan nilai kesadaran perilaku berbasis keselamatan sebagai sebuah prioritas, bukan hanya sebatas formalitas belaka.

"Sehingga kecelakaan kerja yang tragis seperti ini tidak seharusnya terjadi, apabila nilai-nilai kesadaran akan pentingnya K3 menjadi sebuah pondasi dan landasan awal setiap perusahaan sebelum memulai dan menjalankan operasional proses produksinya," kata Dani.

Untuk selanjutnya, kata Dani, UPTD Wasnaker Wilayah II Karawang  akan berkoordinasi dengan semua pihak, baik dengan pengusaha selaku penanggungjawab, termasuk BPJS ketenagakerjaan untuk memastikan bahwa para korban mendapatkan seluruh haknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 8 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 8 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Nasdem Resmi Usung Putri Karlina pada Pilkada Garut

Nasdem Resmi Usung Putri Karlina pada Pilkada Garut

Bandung
Pengunjung Wisata Walini Bandung Mengamuk karena Vila yang Dipesan Belum Dikosongkan

Pengunjung Wisata Walini Bandung Mengamuk karena Vila yang Dipesan Belum Dikosongkan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Sedang

Bandung
Diduga Cemburu, Pemuda di Bandung Sebar Video Mesum Mantan Pacar

Diduga Cemburu, Pemuda di Bandung Sebar Video Mesum Mantan Pacar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Warga Bandung Antusias Ikuti Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam

Warga Bandung Antusias Ikuti Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam

Bandung
Ada Pawai Sejuta Obor, Lalin Puncak Bogor Ditutup Sementara Malam Ini

Ada Pawai Sejuta Obor, Lalin Puncak Bogor Ditutup Sementara Malam Ini

Bandung
Sehari Usai Dilahirkan, Bayi di Bogor Dibuang Ibu ke Mobil Dokter

Sehari Usai Dilahirkan, Bayi di Bogor Dibuang Ibu ke Mobil Dokter

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Petir

Bandung
Libur 1 Muharram, Rekayasa Lalin Diterapkan di Jalur Wisata Puncak Bogor

Libur 1 Muharram, Rekayasa Lalin Diterapkan di Jalur Wisata Puncak Bogor

Bandung
Cegah Jukir Liar di Puncak Bogor, Personel untuk Patroli Ditambah

Cegah Jukir Liar di Puncak Bogor, Personel untuk Patroli Ditambah

Bandung
Alasan Ibu Buang Bayi di Bogor, Malu Hasil Hubungan Gelapnya Ketahuan

Alasan Ibu Buang Bayi di Bogor, Malu Hasil Hubungan Gelapnya Ketahuan

Bandung
Data Warga Bandung Barat Dicuri untuk Syarat Dukungan Paslon Bupati Independen

Data Warga Bandung Barat Dicuri untuk Syarat Dukungan Paslon Bupati Independen

Bandung
Dokter di Bogor Temukan Mayat Bayi Terbungkus Kain di Kap Mobilnya

Dokter di Bogor Temukan Mayat Bayi Terbungkus Kain di Kap Mobilnya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com