Editor
Rosetyati menekankan bahwa kontaminasi di perairan dapat membahayakan organisme akuatik dan juga kesehatan manusia.
Menanggapi temuan ini, Plt Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Luki Subehi, menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam menangani penggunaan obat, termasuk praktik pembuangan obat yang tidak lagi terpakai.
Baca juga: Pembersihan Sampah di Sungai Citarum Diperluas 500 Meter ke Timur dan Barat
Luki menyatakan, tingkat populasi yang tinggi di sekitar DAS Citarum membuat pengelolaan limbah obat menjadi isu penting untuk mencegah pencemaran lebih lanjut.
“Dengan informasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola perilaku yang tidak mencemari badan air atau sungai, serta praktik yang lebih baik dalam pengelolaan limbah obat-obatan,” kata Luki Subehi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang