Editor
KOMPAS.com-Ruas jalan di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, ambles karena longsor. Jalan tersebut telah dipasangi garis polisi untuk mencegah kendaraan bermotor melintas.
"Longsor mengakibatkan jalur Kecamatan Peundeuy-Cibalong tidak bisa dilalui roda empat maupun roda dua," kata Kapolsek Singajaya, AKP Anas Nasrudin, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (11/9/2024), seperti dilansir Antara.
Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut sejak Selasa (10/9/2024) malam hingga Rabu pagi.
Baca juga: Fenomena Ikan Naik ke Daratan, Warga Garut Ramai-ramai Tangkap Si Hejo Tonggong
Tebing yang longsor menyebabkan badan jalan di Kampung Cinangsi, Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, tergerus hingga tidak bisa dilewati.
Anas menjelaskan bahwa kejadian ini sangat mengganggu aktivitas warga. Jalan utama yang menghubungkan dua kecamatan tersebut kini tidak bisa dilalui kendaraan.
"Jalannya ambles sepanjang 70 meter," jelas Anas.
Karena kondisi jalan yang berbahaya, akses ke sana ditutup dan kendaraan diarahkan melalui rute alternatif.
Pengendara yang ingin menuju Cibalong atau Peundeuy kini harus memutar lewat Kecamatan Pameungpeuk. Perjalanan pun menjadi lebih lama, memakan waktu sekitar satu jam.
"Kalau mau ke Garut, harus memutar arah sejauh 20 kilometer, bisa lebih dari satu jam perjalanan," lanjutnya.
Baca juga: Gunung Guntur di Garut Terbakar, Api Menyala di Beberapa Titik
Polisi dan pemerintah setempat sudah melaporkan kejadian ini ke BPBD Garut, serta berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk penanganan lebih lanjut.
Namun, menurut Anas, proses perbaikan jalan ini mungkin akan memakan waktu yang lama, mengingat jalan tidak tertimbun tanah longsor, tetapi benar-benar tergerus.
"Enggak bisa dibuka seperti jalan yang tertimbun. Mungkin nanti dipertimbangkan membuat jembatan gantung," ujarnya.
Anas juga mengimbau warga untuk selalu berhati-hati ketika melintasi daerah rawan longsor, terutama di musim hujan. Daerah longsor saat ini memang dikenal rawan karena tebing yang curam di satu sisi dan jurang di sisi lainnya.
"Daerah ini sangat rawan longsor, tebingnya curam," pungkas Anas.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang