BANDUNG, KOMPAS.com - Siapa yang tidak kenal cemilan asal Bandung bernama basreng yang merupakan akronim dari bakso goreng. Biasanya, penganan ini memiliki rasa khas gurih ikan dengan varian pedas atau asin.
Siapa sangka, berkat keuletan dan kerja keras dari Yuli Sri Nuraeni, basreng yang awalnya dikenal sebagai camilan kampung kini bisa dinikmati orang luar negeri. Merek Basreng Sultan milik Yuli pun bisa menembus pasar Asia.
"Alhamdulillah Basreng Sultan Bandung tembus hingga ke luar negeri seperti Korea dan Thailand. Banyak pemesan dari negara-negara Asia lainnya juga," ujar Yuli saat ditemui di Pabrik Basreng Sultan di Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/9/2024).
Baca juga: Kisah Sukses Roti Unyil Bogor, Si Mungil Beromzet Miliaran Rupiah
Untuk bisa menembus pasar Asia, bukan hal mudah. Yuli memulai bisnisnya dari nol dengan mengedepankan konsistensi, kesabaran, serta inovasi.
Yuli menceritakan perjuangannya membangun Basreng Sultan. Ia memulainya dengan modal awal Rp 280.000 pada 2021.
Saat itu, orderan awal hanya belasan hingga puluhan bungkus sehari. Sedikit demi sedikit orderan pun meningkat.
Baca juga: Kisah Sukses Desainer Surabaya, Rancang Busana untuk Jennie Blackpink dan Selebritas Hollywood
Tidak hanya mulut ke mulut, Yuli mencoba peruntungan dengan menerapkan sistem endorse di media sosial.
"Saat itu keuntungan Basreng Sultan Bandung belum banyak, baru sekitar Rp 1.000.000 dari omzet yang didapat. Agar bisa berkembang, saya promosikan lewat media sosial. Waktu itu endorse Lala, pengasuhnya Rafatar. Dari situ tiba-tiba orderan saya meningkat pesat, bahkan dalam sehari bisa mencapai ribuan pesanan," ungkap Yuli.
Yuli Sri Nuraeni, owner Basreng Sultan Bandung.Tidak merasa puas, sebagai owner, Yuli memperluas jaringan promosi Basreng Sultan Bandung dengan sejumlah marketplace untuk pemesanan online. Upayanya berbuah hasil manis, pasar semakin luas dan mengalami peningkatan orderan hingga puluhan ribu perhari.
Saking banyaknya orderan, Yuli yang tadinya hanya memperkerjakan tiga orang pegawai akhirnya menambah jumlah pegawainya mencapai 200 orang.
Dari bisnis Basreng Sultan Bandung, ia dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat, bahkan Yuli pun melibatkan beberapa orang lansia dalam proses pengemasan.
"Alhamdulillah ini semua berkat kebesaran Allah, semua di luar dugaan, saya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dan juga lansia. Dari mereka semangat saya pun makin besar untuk terus mempertahankan usaha Basreng Sultan Bandung ini," akunya.
Jangan sangka bisnis Yuli lancar-lancar saja, cobaan pun sempat dirasakan Yuli seperti ditipu rekan kerja dengan kerugian mencapai miliaran rupiah, tertipu supplier, hingga permasalahan rumah tangga.
"Tidak semua usaha tentunya berjalan mulus kita harus siap dengan segala cobaan yang datang. Termasuk diuji dengan keluarga kecil saya, di mana saya mengalami pengkhianatan luar biasa yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya," akunya.
Dari perjalanan kesuksesan membangun Basreng Sultan Bandung selama 3 tahun, selama itu juga ia mengungkapkan bagaimana mengalami pengkhianatan pasangan.